Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah angka kematian di Italia mulai mengalahkan total kematian akibat virus corona di China, sehingga negara itu akan memperpanjang penguncian dan perekonomian negara itu diperkirakan akan mengalami guncangan terbesar sejak Perang Dunia II.
Pasien Covid-19 meninggal di negara Mediterania itu mencapai 3.405 hingga tadi malam setelah mencatat 427 kematian per hari terakhir.
Sedangkan, China secara resmi melaporkan 3.245 kematian sejak mendaftarkan kasus pertama pada akhir tahun lalu.
Jumlah kasus Covid-19 baru itu belum mencapai puncaknya meskipun upaya terbaik pemerintah Italia telah dilakukan.
Truk-truk tentara mengirim peti mati baru kemarin ke sebuah pemakaman di kota Bergamo, wilayah utara Italia.
Italia kini tiba-tiba menjadi pusat bencana kematian yang sedang berlangsung.
Pemakaman berlangsung setiap 30 menit untuk menghindari penularan melalui kerumunan.
Pengurus pemakaman menggunakan topeng yang dibungkus dari kepala hingga kaki mengangkut peti mati dan mempercepat proses pemakaman.
Kantor berita Italia ANSA melaporkan kematian dua dokter lagi di kota terdekat dekat Como di barat Bergamo kemarin.
Dengan demikin, jumlah tenaga medis yang terbunuh oleh penyakit baru itu menjadi 13 orang.
Virus corona menyebar dari Wuhan, China sejak 26 Desember lalu dari sebuah pasar hewan liar. Akan tetapi penyebaran secara massif terjadi sejak awal Februari hingga mencapai lebih dari 165 negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri jumlah korban meninggal sudah mencapai 25 orang hingga tadi malam. Sedangkan di Amerika Serikat tercatat 47 korban tewas setelah kemarin bertambah delapan orang.