Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kegiataan keagamaan di Indonesia dievaluasi, Kamis (19/3/2020). Hal ini guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Presiden pun meminta Tim Gugus Tugas Covid-19 mengajak lembaga keagamaan dan tokoh agama untuk bersama mengontrol penularan virus. “Kita harus evaluasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang,” kata Jokowi membuka rapat terbatas Laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 melalui video conference di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Jokowi menjelaskan bahwa kerumunan masyarakat meningkatkan risiko penyebaran virus tersebut. Oleh karena itu menjaga jarak menjadi sangat penting saat beraktivitas di ruang publik.
Seperti diketahui, pada hari ini (19/3/2020), hampir saja berlangsung Ijtima Asia atau Tabligh Akbar di Kabupaten Gowa. Kegiatan ini kemudian dibatalkan oleh pemerintah kabupaten. Namun ribuan peserta atau jemaah dari berbagai daerah di Indonesia dan negara di Asia terlanjur terjadi.
Selain itu, pada hari ini (19/3/2020), penahbisan Uskup Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga digelar, meski sempat ada perminntaan untuk menunda pelantikan itu karena wabah virus corona Covid-19. Mengutip media sosial Twitter resmi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos KWI), pada pagi hari, ribuan masyarakat telah hadir di Gereja Katedral Ruteng.
Sebagai antisipasti, petugas dari Dinas Kesehatan setempat sudah berdiri di depan pintu-pintu masuk gereja memberikan antiseptik dan tes suhu tubuh sebagai syarat mengikuti misa.
Adapun hingga Kamis (19/3/2020, pukul 11.00 WIB, rasio kematian pasien Covid-19 di Indonesia jauh di atas rata-rata dunia. Secara global, rasio kematian berada pada level 4,02 persen, sedangkan Indonesia mencatat 8,4 persen.
Rasio kematian ini diperoleh dengan cara membagi total pasien meninggal dunia dengan total pasien yang terinfeksi.
Sementara itu, hingga periode yang sama, Indonesia melaporkan 227 pasien positif. Sebanyak 11 di antaranya telah sembuh.
DKI Jakarta menjadi kontributor terbesar pasien positif. Ibu kota negara juga melaporkan jumlah pasien meninggal dunia terbanyak.