Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus Corona yang melanda dunia sejak awal tahun ini membuat geger masyarakat dunia hingga saat ini. Dari waktu ke waktu, semakin banyak wilayah yang terpapar virus asal Wuhan, China, tersebut. Dari beberapa masyarakat yang geger itu, tidak sedikit yang berpikir tenang dan mengajak untuk selalu waspada.
Salah satunya, Taylor Swift. Penyanyi asal Pennsylvania, Amerika Serikat itu, mengajak para penggemarnya untuk berlatih menjaga jarak sosial di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang virus corona atau COVID-19. Penyanyi berusia 30 tahun itu mengunggah catatan dalam Instagram Story-nya, Minggu (16/3/2020).
Taylor Swift mendesak pengikutnya untuk mematuhi rekomendasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atay CDC. "Saya mengikuti Anda secara online dan saya sangat mencintai kalian semua. Saya perlu mengungkapkan kekhawatiran saya bahwa hal-hal tidak dianggap cukup serius saat ini. Saya melihat banyak kumpul-kumpul, hangout dan pesta masih terjadi," tulis Swift.
Pemenang Grammy itu mengingatkan agar mengisolasi diri di tengah wabah corona saat ini. “Inilah saatnya untuk membatalkan rencana, mengisolasi sebanyak mungkin yang Anda bisa, dan jangan menganggap itu karena Anda tidak merasa sakit. Sebab Anda tidak mungkin memberikan sesuatu kepada seseorang yang berusia lanjut atau rentan terhadap hal ini. Ini saat yang sangat menakutkan, tetapi kita perlu melakukan pengorbanan sosial saat ini,” ujarnya.
Konser tunggal Taylor Swift di Amerika Serikat di luar tanggal tur Lover Fest-nya dibatalkan minggu lalu di tengah merebaknya virus corona. Capital One JamFest telah ditetapkan untuk berlangsung pada hari terakhir March Madness Music Festival, sebuah seri musik tiga hari gratis yang semula dijadwalkan akan dimulai pada 3 April di Centennial Olympic Park Atlanta. Halsey dan Tayla Parx sebelumnya diumumkan sebagai bagian penampil dengan Swift.
Dalam sebuah strategi yang oleh para ahli epidemiologi disebut "perataan kurva," banyak negara telah melarang pertemuan lebih dari 100 orang, menutup sekolah, memberlakukan karantina dan mendesak orang untuk membatasi kegiatan sosial untuk memperlambat penyebaran virus corona.
“Tujuan ideal dalam memerangi epidemi atau pandemi adalah untuk sepenuhnya menghentikan penyebaran. Tetapi hanya memperlambatnya - mitigasi - sangat penting, "Dr. Drew Harris, analis kesehatan populasi di Thomas Jefferson University di Philadelphia, baru-baru ini mengatakan kepada New York Times. "Ini mengurangi jumlah kasus yang aktif pada waktu tertentu, yang pada gilirannya memberi dokter, rumah sakit, polisi, sekolah dan produsen vaksin waktu untuk mempersiapkan dan merespons, tanpa menjadi kewalahan."
Sekarang ada setidaknya 3.602 kasus yang dikonfirmasi positif virus corona di Amerika Serikat, dan 66 orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan coronavirus. Di seluruh dunia, sekarang ada 173.293 kasus yang dikonfirmasi positif virus corona dan 6.649 kematian.