Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Lebih Ngetop, Kans Terbesar Nyapres Justru Ganjar Pranowo

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan popularitas Anies menuju kontestasi 2024 dari kalangan kepala daerah mencapai 94,4 persen. Tingkat keterkenalan itu terkonversi ke elektabilitas menjadi 17,6 persen.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra (kanan) dan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono (kiri) di Jakarta, Jumat (13/3/2020). JIBI/Bisnis- Samdysara Saragih
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra (kanan) dan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono (kiri) di Jakarta, Jumat (13/3/2020). JIBI/Bisnis- Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan boleh saja berstatus kepala daerah paling beken seantero Nusantara, tetapi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dianggap publik paling pas sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan popularitas Anies menuju kontestasi 2024 dari kalangan kepala daerah mencapai 94,4 persen. Tingkat keterkenalan itu terkonversi ke elektabilitas menjadi 17,6 persen.

Berada di posisi kedua adalah Ganjar Prabowo dengan popularitas 74,5 persen dan elektabilitas 6,9 persen.

Menyusul di bawahnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil yang tingkat keterkenalan dan keterpilihannya masing-masing 67,1 persen dan 6,7 persen.

Menariknya, publik menilai peluang Ganjar diusung sebagai calon presiden lebih besar ketimbang Anies. Hanya 23,0 persen masyarakat yang menganggap Anies berpotensi merebut tiket calon RI-1 berbanding 72,5 persen yang diperoleh oleh Ganjar.

“Sebanyak 77,0 persen publik menilai Anies hanya berpotensi sebagai calon wakil presiden, sedangkan Ganjar 27,5 persen,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Paradoks elektabilitas dengan keterusungan disebut-sebut karena masih kuatnya sentimen primordial pemilih di Indonesia.

 Publik masih menganggap calon presiden ideal berlatar belakang Jawa sedangkan pendampingnya non-Jawa.

Meski potensial, Dedi mengingatkan bahwa Anies dan Ganjar pun tetap tidak mudah berkontes dalam Pilpres 2024. Menurut dia, Anies bukan kader satu partai politik pun sementara Ganjar tidak termasuk elite di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

“Mereka tinggal menjaga performa untuk mengkonversikan popularitas jadi elektabilitas. Butuh dukungan politik memadai juga,” tutur Dedi.

Survei IPO berbasis teknik wellbeing purposive sampling (WPS) berlangsung dari 10 Januari-31 Januari 2020. Sebanyak 1.600 orang dari 27 provinsi menjadi responden dalam survei yang diklaim memiliki validitas data 94 persen – 97 persen tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper