Bisnis.com, JAKARTA – Kasus baru virus corona di Korea Selatan menunjukkan adanya lonjakan padahal sebelumnya tingkat epidemik sempat menunjukkan perlambatan.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KCDC) melaporkan adanya 242 kasus baru atau naik cukup signifikan jika dibandingkan dengan 35 kasus sehari sebelumnya.
Dengan adanya kasus baru tersebut, maka total kasus di Korea Selatan menjadi 7.755 kasus. Kasus baru itu ditemui setelah pada Rabu (11/3/2020), otoritas melakukan uji kesehatan ratusan staf di call centre di sebuah perusahaan asuransi di Seoul.
Jumlah harian kasus baru di Korea Selatan mencapai puncaknya yakni 909 kasus pada 29 Februari lalu yaitu saat otoritas menguji sekitar 200.000 partisipan gereja Kristen di pusat epidemik di negara tersebut.
Dengan tugas yang hampir rampung, tingkat infeksi melambat dalam beberapa hari terakhir sehingga meningkatkan harapan bahwa Korsel mampu mengendalikan virus tersebut.
Namun, kelompok baru di call centre Seoul dan di kalangan guru serta murid sekolah dansa dengan kelas di seluruh negeri, membuat otoritas tetap waspada terhadap lonjakan infeksi baru.
Baca Juga
Sebanyak 52 infeksi terbaru terdapat di Seoul, tetapi otoritas tidak menyebutkan berapa banyak dari mereka yang langsung terlibat ke call center, yang dioperasikan perusahaan asuransi tersebut.
Otoritas mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap 200 staf yang bekerja di sana, tempat kasus pertama ditemukan, sambil mengawasi yang lainnya di pusat tenaga kerja hingga 800 orang.
Lebih dari 140 infeksi baru tercatat di Kota Daegu sebagai wilayah yang paling parah dilanda virus corona, lokasi gereja tersebut berada dan provinsi terdekat Gyeongsang Utara.