Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Rekan Penemu Covid-19 Meninggal Akibat Virus Corona

Li Wenliang adalah adalah dokter yang pertama kali mengumumkan adanya virus Corona baru. Namun, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat virus tersebut. Demikian juga dengan tiga rekan lainnya.
Pejabat mengenakan pelindung di Cheung Hong Estate di distrik Tsing Yi, Hong Kong, China, pada pagi hari Selasa, 11 Februari 2020. Pemerintah Hong Kong telah mengevakuasi beberapa warganya di sebuah gedung tempat dua pasien telah dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona, menurut Wong Ka-Hing, pengontrol di Pusat Perlindungan Kesehatan./ Bloomberg
Pejabat mengenakan pelindung di Cheung Hong Estate di distrik Tsing Yi, Hong Kong, China, pada pagi hari Selasa, 11 Februari 2020. Pemerintah Hong Kong telah mengevakuasi beberapa warganya di sebuah gedung tempat dua pasien telah dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona, menurut Wong Ka-Hing, pengontrol di Pusat Perlindungan Kesehatan./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga rekan kerja Li Wenliang, dokter yang pertama kali memberikan peringatan tentang virus corona, COVID-19, meninggal akibat terinfeksi virus tersebut.

Zhu Heping (66 tahun) dikabarkan meninggal Senin, 9 Maret, Mei Zhongming (57 tahun) meninggal pada 3 Maret, dan Jiang Xueqing (57 tahun) meninggal 1 Maret 2020 lalu.

Zhu dinyatakan meninggal oleh sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, daerah di mana virus tersebut pertama kali terdekteksi. Berita kematiannya datang setelah tiga petugas medis lainnya di Rumah Sakit Pusat Wuhan kehilangan nyawa akibat tertular virus itu, demikian seperti dikuip laman China People's Daily.

Tiga dari petugas medis yang meninggal, termasuk Zhu, adalah profesional perawatan mata dan spesialis lainnya dalam penyakit payudara dan tiroid. Masih belum jelas apakah Zhu telah terinfeksi dari pasiennya atau tidak.

Zhu merupakan wakil direktur di departemen oftalmologi rumah sakit. Dia telah bekerja di departemen rawat jalan rumah sakit sebelum jatuh sakit, kata People's Daily di sebuah pos media sosial, yang mengutip laporan dari surat kabar lokal.

Kepergian Zhu dikonfirmasi oleh beberapa rekannya. Seorang dokter mengatakan bahwa Zhu telah mendiamkan penyakitnya sampai dia meninggal di ICU rumah sakit.

Rekan lain menggambarkan Zhu sebagai 'pekerja keras' dan 'berdedikasi'. Rekan itu mengatakan Zhu dipekerjakan kembali oleh rumah sakit setelah secara resmi pensiun.

Menurut outlet berita Cina Caixin, Zhu jatuh sakit pada 3 Februari dan gejalanya muncul 'sebentar-sebentar'. Dikatakan juga bahwa ia melakukan karantina sendiri pada awalnya dan memberitahu salah seorang rekannya pada 18 Februari setelah kondisinya memburuk.

Kemudian dia dipindahkan ke Rumah Sakit Union Wuhan pada 19 Februari dari rumah sakitnya setelah infeksi terdeteksi di paru-parunya. Kesehatannya memburuk pada Minggu malam dan dia meninggal Senin pagi setelah semua upaya penyelamatan gagal.

Sedangkan Mei Zhongming, 57 tahun, dinyatakan meninggal oleh Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 3 Maret, yang dikonfirmasi langsung oleh Rumah Sakit Pusat Wuhan. Zhu dan Mei bekerja di departemen yang sama dengan Li, yang dihukum karena membunyikan alarm atas wabah virus corona sebelum menyebar dan kemudian meninggal karena infeksi bulan lalu.

Sementara, Jiang Xueqing meninggal karena infeksi pada 1 Maret. Jiang, bekerja di rumah sakit yang sama dengan Li dan Zhu, dia mengkhususkan diri dalam mengobati penyakit di kelenjar susu dan kelenjar tiroid.

Li, 34 tahun, meninggal karena virus corona pada 7 Februari setelah tertular dari pasiennya. Dia menarik perhatian publik setelah ditegur oleh polisi dan dituduh menyebarkan 'berita palsu' karena peringatan di media sosial mengenai 'SARS di pasar makanan laut Wuhan' pada 30 Desember lalu.

Kematiannya awalnya dilaporkan oleh Global Times pada 6 Februari, tapi Rumah Sakit Pusat Wuhan kemudian mengklaim bahwa dokter itu masih berusaha untuk hidup. Kemudian, rumah sakit mengumumkan kematiannya pada dini hari berikutnya, 7 Februari 2020.

Dia meninggalkan istrinya yang sedang hamil, putra mereka yang berusia lima tahun, dan orang tuanya yang lanjut usia. Kematian petugas medis ini memicu curahan kemarahan masyarakat Cina yang menyebut dia pahlawan dan secara terbuka mengkritik para pemimpin mereka.

Semburan kesedihan dan kemarahan publik meningkat 11 hari kemudian ketika Liu Zhiming, kepala Rumah Sakit Wuhan Wuchang, kehilangan nyawanya karena virus pembunuh pada usia 51 tahun. Seperti dalam kasus Li, laporan kematian Liu pada awalnya ditarik kembali oleh para pejabat yang mengklaim bahwa ia masih sedang diresusitasi.

Sejak wabah dimulai Desember lalu, setidaknya 27 pekerja medis Cina yang mengabdikan diri untuk memerangi epidemi virus corona telah meninggal, termasuk 14 yang meninggal setelah tertular penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper