Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengiriman Pasien Membludak, Ini Imbauan Dirut RSPI

Manajemen RSPI Sulianto Saroso meminta kepada pihak rumah sakit untuk mengirimkan pasien yang memenuhi kriteria ke rumah sakit rujukan.
Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa (3/3/2020). Menurut Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso Tiursani Idawati, pos yang dibuka 24 jam gratis dan mulai dibuka pada minggu ketiga Januari itu mengalami peningkatan empat kali lipat pascapresiden mengumumkan dua orang positif Corona di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa (3/3/2020). Menurut Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso Tiursani Idawati, pos yang dibuka 24 jam gratis dan mulai dibuka pada minggu ketiga Januari itu mengalami peningkatan empat kali lipat pascapresiden mengumumkan dua orang positif Corona di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso mengimbau kepada seluruh rumah sakit di Indonesia agar tidak memiliki kepanikan berlebihan menghadapi virus corona atau Covid-19, yang berdampak pada membludaknya pengiriman pasien ke rumah sakit rujukan.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menghimbau kepada seluruh pihak rumah sakit agar memiliki kepanikan yang berlebihan sehingga melakukan pengiriman pasien sembarangan ke beberapa rumah sakit rujukan.

“Jangan asal kirim pasien, harus memenuhi kriteria,” tuturnya saat memberi keterangan terkini terkait penanganan virus Corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Sarono, pada Jumat (6/3/2020).

Ihwal kriteria tersebut, Syahril menjelaskan, seorang pasien dalam pengawasan harus memiliki riwayat kontak dekat dengan orang yang terjangkit virus corona atau Covid-19. Dia mengkhawatirkan ruang isolasi yang terbatas jika kriteria tersebut tidak dipertimbangkan.

“Karena ada kejadian seperti itu, akhirnya pasien yang sempat dibawa ke ruang isolasi mesti dipindahkan ke ruangan biasa,” jelasnya.

Seperti diketahui, RSPI memiliki hanya memiliki 11 kamar isolasi. Dari 11 ruangan itu, sembilan ruang Sudah terisi oleh pasien dalam pengawasan. Tinggal dua ruang isolasi yang masih tersedia.

Syahril mengatakan satu ruangan tidak boleh diisi jika pasien yang datang tidak menggunakan ventilator.

Ruangan itu, menurutnya, diperuntukkan untuk mengantisipasi keadaan genting ihwal pasien yang datang dengan keadaan kurang baik.

Kementerian Kesehatan melakukan pengembangan dari dua kasus pertama infeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Hingga Jumat (6/3/2020), tercatat 4 orang yang diduga kuat positif terinfeksi virus Corona.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan 4 orang tersebut adalah bagian dari 25 orang hasil penelusuran dari kasus Covid-19 pertama. "Yang kontak dekat kami periksa dan kami observasi di rumah sakit. Ada 4 orang suspect kuat positif," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper