Bisnis.com, JAKARTA — Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso mengimbau kepada seluruh rumah sakit di Indonesia agar tidak memiliki kepanikan berlebihan menghadapi virus corona atau Covid-19, yang berdampak pada membludaknya pengiriman pasien ke rumah sakit rujukan.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menghimbau kepada seluruh pihak rumah sakit agar memiliki kepanikan yang berlebihan sehingga melakukan pengiriman pasien sembarangan ke beberapa rumah sakit rujukan.
“Jangan asal kirim pasien, harus memenuhi kriteria,” tuturnya saat memberi keterangan terkini terkait penanganan virus Corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Sarono, pada Jumat (6/3/2020).
Ihwal kriteria tersebut, Syahril menjelaskan, seorang pasien dalam pengawasan harus memiliki riwayat kontak dekat dengan orang yang terjangkit virus corona atau Covid-19. Dia mengkhawatirkan ruang isolasi yang terbatas jika kriteria tersebut tidak dipertimbangkan.
“Karena ada kejadian seperti itu, akhirnya pasien yang sempat dibawa ke ruang isolasi mesti dipindahkan ke ruangan biasa,” jelasnya.
Seperti diketahui, RSPI memiliki hanya memiliki 11 kamar isolasi. Dari 11 ruangan itu, sembilan ruang Sudah terisi oleh pasien dalam pengawasan. Tinggal dua ruang isolasi yang masih tersedia.
Syahril mengatakan satu ruangan tidak boleh diisi jika pasien yang datang tidak menggunakan ventilator.
Ruangan itu, menurutnya, diperuntukkan untuk mengantisipasi keadaan genting ihwal pasien yang datang dengan keadaan kurang baik.
Kementerian Kesehatan melakukan pengembangan dari dua kasus pertama infeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Hingga Jumat (6/3/2020), tercatat 4 orang yang diduga kuat positif terinfeksi virus Corona.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan 4 orang tersebut adalah bagian dari 25 orang hasil penelusuran dari kasus Covid-19 pertama. "Yang kontak dekat kami periksa dan kami observasi di rumah sakit. Ada 4 orang suspect kuat positif," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).