Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Batalkan Umrah Sepanjang 2020

Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengindikasikan penundaan ibadah haji tahun ini. Jika hal itu terjadi, ibadah haji dan umrah sama-sama ditunda, otomatis Arab Saudi tidak akan memiliki pendapatan dari sisi tersebut selama setahun ke depan.
Umat muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan virus corona baru, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020)./Antara
Umat muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan virus corona baru, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menunda semua kegiatan umrah sepanjang tahun 2020. Hal tersebut menyusul perkembangan epidemi virus corona (COVID-19) yang mulai bermunculan di berbagai negara.

"Penundaan ini bersifat temporer, berlaku untuk penduduk di Arab Saudi ataupun mereka yang datang berkunjung," ujar pemerintah Arab Saudi sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/3/2020).

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengindikasikan penundaan ibadah haji tahun ini. Jika hal itu terjadi, ibadah haji dan umrah sama-sama ditunda, otomatis Arab Saudi tidak akan memiliki pendapatan dari sisi tersebut selama setahun ke depan.

Di sisi lain, penundaan ibadah haji dan umrah di tengah epidemi virus corona adalah langkah yang bisa dipahami. Dalam setahun, Arab Saudi bisa menerima hingga 18,3 juta jemaat yang datang untuk melakukan umrah. Jika jutaan jemaat itu berkumpul di satu tempat dan salah satunya terindikasi tertular virus corona, maka penyebaran menjadi hal yang sulit dihindarkan.

"Hal tersebut adalah langkah waspada yang bisa dipahami walaupun akan menimbulkan konsekuensi ekonomi," ujar Karen Young, akademisi dari American Enterprise Institute sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Karen menambahkan bahwa penundaan ibadah umroh dan haji akan menjadikan tahun 2020 sebagai tahun yang berat bagi Arab Saudi. Sebab, Arab Saudi cukup bergantung pada sisi wisata religius untuk menutupi dampak dari penurunan harga minyak dunia. Jika tidak ada pemasukan dari sisi wisata religius, maka pertumbuhan ekonomi Arab dipastikan akan menurun.

"Akan menjadi pukulan yang telak apabila wisata religius, yang merupakan bagian dari reformasi ekonomi Arab Saudi, terganggu," ujar Karen. Sebagai catatan, per hari ini, sudah ada dua kasus virus corona (COVID-19) di Arab Saudi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper