Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR AS Loloskan RUU Pengeluaran Darurat US$7,8 Miliar untuk Perangi Virus Corona

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat meloloskan RUU pengeluaran darurat senilai US$7,8 miliar untuk mendanai respons pemerintah AS menghadapi wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Relawan membagikan pamflet di luar Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam gelaran pemilihan pendahuluan di Houston, Texas, AS, Selasa (3/3/2020)./Bloomberg-Sharon Steinmann
Relawan membagikan pamflet di luar Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam gelaran pemilihan pendahuluan di Houston, Texas, AS, Selasa (3/3/2020)./Bloomberg-Sharon Steinmann

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat meloloskan RUU pengeluaran darurat senilai US$7,8 miliar untuk mendanai respons pemerintah AS menghadapi wabah penyakit virus corona (Covid-19).

RUU tersebut diperkirakan akan melalui proses pemungutan suara di Senat pada akhir pekan ini. Setelah melalui persetujuan Senat, Presiden Donald Trump dapat menandatanganinya.

Dengan dukungan mayoritas suara di DPR, RUU tersebut bernilai lebih dari tiga kali lipat jumlah yang diusulkan Trump pekan lalu untuk menangani virus corona.

Pada Rabu (4/3/2020), Wakil Presiden Mike Pence mengatakan kepada Demokrat di DPR bahwa pemerintah mendukung RUU pengeluaran ini, seperti dilansir dari Bloomberg.

Tercatat lebih dari 100 kasus infeksi virus corona dan 11 orang telah meninggal dunia di AS. Adapun total jumlah kasus di dunia hingga Kamis (5/3/2020) telah menembus angka 95.000.

RUU itu akan mengganti biaya pemerintah negara bagian dan lokal untuk mempersiapkan tindakan dan memerangi virus corona.

Nilainya mencakup US$3,1 miliar untuk menimbun suplai medis dan US$300 juta untuk mendanai pemerintah membeli sekumpulan tes, vaksin dan terapi yang bertujuan memastikan akses bagi kalangan tak mampu.

Sepanjang pekan ini, para anggota kongres juga telah mempertimbangkan cara untuk memastikan bahwa harga sebuah vaksin virus corona akan terjangkau bagi warga Amerika.

Sejumlah anggota Demokrat dari DPR AS pada Rabu bertemu dengan para eksekutif produsen obat ternama Sanofi, Merck & Co., Takeda Pharmaceutical Co., dan GlaxoSmithKline Plc. dan telah diberi tahu bahwa dibutuhkan waktu selama dua tahun untuk mengembangkan sebuah vaksin virus corona.

Sementara itu, sekitar US$1,25 miliar dari nilai dana yang tercakup dalam RUU itu akan diarahkan untuk memerangi penyebaran virus corona di luar negeri. Ada pula subsidi pinjaman senilai US$1 miliar untuk menyediakan pinjaman berbunga rendah bagi usaha kecil.

Dana dalam RUU pengeluaran tersebut tidak akan diambil dari dana pemerintah yang telah ada. DPR juga menambahkan ketentuan untuk mencegah Trump menggunakan dana baru ini untuk proyek-proyek lain seperti tembok perbatasan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper