Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat meloloskan RUU pengeluaran darurat senilai US$7,8 miliar untuk mendanai respons pemerintah AS menghadapi wabah penyakit virus corona (Covid-19).
RUU tersebut diperkirakan akan melalui proses pemungutan suara di Senat pada akhir pekan ini. Setelah melalui persetujuan Senat, Presiden Donald Trump dapat menandatanganinya.
Dengan dukungan mayoritas suara di DPR, RUU tersebut bernilai lebih dari tiga kali lipat jumlah yang diusulkan Trump pekan lalu untuk menangani virus corona.
Pada Rabu (4/3/2020), Wakil Presiden Mike Pence mengatakan kepada Demokrat di DPR bahwa pemerintah mendukung RUU pengeluaran ini, seperti dilansir dari Bloomberg.
Tercatat lebih dari 100 kasus infeksi virus corona dan 11 orang telah meninggal dunia di AS. Adapun total jumlah kasus di dunia hingga Kamis (5/3/2020) telah menembus angka 95.000.
RUU itu akan mengganti biaya pemerintah negara bagian dan lokal untuk mempersiapkan tindakan dan memerangi virus corona.
Baca Juga
Nilainya mencakup US$3,1 miliar untuk menimbun suplai medis dan US$300 juta untuk mendanai pemerintah membeli sekumpulan tes, vaksin dan terapi yang bertujuan memastikan akses bagi kalangan tak mampu.
Sepanjang pekan ini, para anggota kongres juga telah mempertimbangkan cara untuk memastikan bahwa harga sebuah vaksin virus corona akan terjangkau bagi warga Amerika.
Sejumlah anggota Demokrat dari DPR AS pada Rabu bertemu dengan para eksekutif produsen obat ternama Sanofi, Merck & Co., Takeda Pharmaceutical Co., dan GlaxoSmithKline Plc. dan telah diberi tahu bahwa dibutuhkan waktu selama dua tahun untuk mengembangkan sebuah vaksin virus corona.
Sementara itu, sekitar US$1,25 miliar dari nilai dana yang tercakup dalam RUU itu akan diarahkan untuk memerangi penyebaran virus corona di luar negeri. Ada pula subsidi pinjaman senilai US$1 miliar untuk menyediakan pinjaman berbunga rendah bagi usaha kecil.
Dana dalam RUU pengeluaran tersebut tidak akan diambil dari dana pemerintah yang telah ada. DPR juga menambahkan ketentuan untuk mencegah Trump menggunakan dana baru ini untuk proyek-proyek lain seperti tembok perbatasan.