Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial memberikan bantuan Sembako sebesar Rp200.000 per Keluarga Penerima Manfaat mulai Maret hingga Agustus 2020.
Nilai tersebut naik sekitar Rp50.000 dibandingkan dengan bantuan per Januari hingga Februari sekitar Rp150.000.
Dirjen Penanganan Fakir Miskin Andi ZA. Dulung mengatakan, program Sembako merupakan perubahan nama dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Alhamdulillah pada Maret sampai Agustus, Pak Presiden Jokowi menambahkan Rp50.000 lagi. Jadi perbulannya yang akan diterima Bapak Ibu Rp200 ribu," ujarnya saat menyerahkan bantuan Program Sembako di Desa Hutamonu, Kabupaten Boalemo, provinsi Gorontalo, seperti rilis yang diterima Bisnis pada Rabu (04/03/2020)
Dirjen berharap serapan anggaran Program Sembako di Provinsi bisa berjalan lancar dan pemanfaatannya dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
“Kemudian yang tidak boleh itu titipan. Biasanya kalau ke warung, ada yang nitip berapa batang (rokok), nah itu yang tidak boleh. Kami sudah sampaikan ke BRI, kalau ada yang sampai melanggar, akan kami cabut ijinnya dan tidak boleh lagi menjadi penerima," tegasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Provinsi Gorontalo mendapat kuota penerima bantuan sosial sebanyak 87.539 orang. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) itu baru dimanfaatkan untuk 87.047 sehingga Andi berharap pemerintah segera memasukkan tambahan untuk melengkapi kuota.
Di samping itu, saat ini Pemerintah Provinsi Gorontalo terus berbenah dengan memverifikasi dan memvalidasi data bantuan sosial dengan cara turun lapangan.
Hasilnya, dari 120.000 warga kurang mampu yang selama ini menerima bantuan Jamkseta, 38.000 di antaranya dinyatakan tidak layak karena meninggal dunia, pindah domisili dan berstatus mampu.
