Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah dari Negeri Jiran: Ho Ching, Virus Corona dan Facebook

Ini adalah kisah sang istri PM Singapura dan ketekunannya berbagi fakta dan informasi soal virus corona di negaranya dan di dunia lewat media sosial.
Direktur Eksekutif dan CEO Temasek Holdings Pte Ltd. memberikan pidato dalam Global Compact Network Singapore Summite 2019/ Temasek
Direktur Eksekutif dan CEO Temasek Holdings Pte Ltd. memberikan pidato dalam Global Compact Network Singapore Summite 2019/ Temasek

Bisnis.com, JAKARTA - Ho Ching. Dunia mengenalnya sebagai istri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan sekaligus CEO Temasek Holdings.

Namun, sedikit pihak yang paham bahwa wanita kelahiran 1953 ini cukup aktif di media sosial, terutama Facebook. Ho Ching giat berbagi lewat status di laman Facebook-nya, terutama ketika Singapura dan separuh negara lain di dunia dilanda krisis virus corona.

Ho Ching banyak sekali memposting berita perkembangan penanganan virus corona di negaranya dan juga negara lain. Tidak henti-hentinya, dia membagi penanganan dan fakta-fakta - mengutip WHO ataupun lembaga kredibel lainnya - soal virus corona.

Sayangnya, tidak banyak pihak yang membalas atau memberikan apresiasi 'jempol biru' bagi postingan wanita lulusan Stanford University. Tiga hingga lima 'Like' di beberapa postingannya, sisanya akunnya sepi dari komentar.

Facebook sendiri telah memberikan validasi centang biru bagi akunnya. Artinya, akun Ho Ching telah terverifikasi. Respon warganet tidak menyurutkan, istri PM Singapura ini untuk terus berbagi informasi seputar penanganan virus corona.

Dikutip dari The Independent, pada tanggal 3 Maret, Ho Ching membandingkan wabah Covid-19 dengan tutorial sekolah dasar tentang cara mengelola penyakit yang muncul. Dia juga membandingkan hal tersebut dengan virus dengan SARS.

"Dengan Covid-19, sebagian besar pasien memiliki gejala ringan hingga tidak ada [gejala sama sekali]. Sekitar 20% memiliki kondisi serius yang membutuhkan dukungan oksigen ventilator, dan 3 persen harus masuk ke ICU,” Ho.

Dalam pandangannya, virus corona lebih ringan daripada SARS atau MERS, meskipun lebih serius daripada flu biasa atau influenza musiman yang jenisnya lusinan.

Dia memberikan satu contoh pasien yang memiliki bercak putih seperti "pecahan kaca" di paru-parunya setelah diperiksa. Kendati demikian, sang pasien masih merasa baik dan tidak memiliki gejala lain dari virus. "Dia dikonfirmasi hanya karena orang tuanya yang terinfeksi dan bersikeras dia akan dites," kata Ho.

Ho Ching juga menggunakan Wuhan, Jepang dan Italia sebagai contoh penyebaran virus corona. Menurutnya, Wuhan dan Jepang sedikit kaku dalam penanganan penyebaran virus. Keduanya memilih menelusuri jejak virus, mulai dari pasar makanan laut hingga kapal pesiar. Sementara itu, Italia dinilai lebih cepat. Negara ini melarang kunjungan ke dan dari China serta negara lain yang sudah terinfeksi. Meskipun demikian, negara ini tetap mencatat temuan kasus yang cukup besar.

Dia menekankan perlunya menjaga jarak sosial, kebersihan tangan yang tepat, dan tanggung jawab sosial sebagai langkah penting untuk mengendalikan diri.

"Kita harus berpikir bahwa virus ini sekarang telah berada di sebagian besar negara, terlepas apakah mereka telah melaporkan kasus atau tidak. Konektivitas udara antara benua adalah anugerah dan kutukan selama pandemi."

Namun, dia mengingatkan semua orang untuk tetap berkepala dingin dengan mengedepankan semangat dan hati yang baik. Pasalnya, Ho Ching beranggapan upaya ini merupakan amunisi paling penting untuk menghadapi perang melawan wabah virus corona.

Bagi warganet yang ingin menyimak postingan perempuan yang ditasbihkan sebagai salah satu dari 17 perempuan paling kuat di dunia versi Forbes, silakan mencari akun 'HO Ching' (dengan huruf kapital O) di Facebook.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper