Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membuka sarana asimilasi dan edukasi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Sarana itu berupa berupa barbershop dan refleksiologi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin (2/3/2020).
Adapun pekerja di barbershop dan refleksiologi adalah WBP asimilasi dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang dan Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.
"Ditjen PAS ingin tak sekadar melatih WBP, lebih dari itu kami beri kepercayaan. Jajaran pemasyarakatan speed up, Pemasyarakatan pasti bersih melayani,” ujar Sri Puguh Budi Utami mantan Dirjen PAS, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangam Hukum dan HAM di kemenkumham.
“Juga bukti reintegrasi menumbuhkan rasa percaya diri WBP,” tambahnya lagi.
Dia menambahkan bahwa pembukaan sarana adalah sesuatu yang fundamental serta representasi dari gerakan Resolusi Pemasyarakatan.
Baca Juga
Asimilasi, tuturnya, merupakan salah satu proses pembinaan bagi para WBP atau narapidana. Narapidana asimilasi dapat bekerja di luar lapas. Sehingga bisa bersosialisasi guna mempersiapkan mereka kembali berbaur dengan masyarakat dan keluarga.
Narapidana asimilasi sebelumnya telah melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan dengan ketentuan berkelakuan baik yang dibuktikan dengan tidak sedang menjalani hukuman disiplin.
“Dalam kurun waktu enam enam bulan terakhir, sudah menjalani separuhmasa pidana, dan juga aktif mengikuti program pembinaan di Lapas,” jelas Utami.
Sementara itu, Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak Ditjen PAS Slamet Prihantara mengungkapkan, program SAE ini tak lepas dari hasil kreasi Bu Sri Puguh Budi Utami yang ingin menciptakan skill bagi WBP. Sebab persiapan skill dimiliki WBP itu penting ketika setelah bebas untuk bertahan hidup.
“Itulah cita-cita Pemasyarakatan sesungguhnya," ucap mantan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Banten ini.
Slamet juga menjelaskan SAE bagi WBP Asimilasi ini akan diisi bergantian oleh WBP Lapas Tangerang dan Lapas Pemuda Tangerang per pekan.
“Dua petugas dari masing-masing lapas akan mengawal tiga WBP saat bekerja di barbershop dan refleksiologi,” jelasnya.