Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kompensasi PHK Pecahkan Rekor Kata Paling Dicari di China

Masyarakat China sangat khawatir terhadap prospek ketenagakerjaan di Negeri Panda sejak wabah virus corona merebak pada akhir tahun lalu.
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pencarian dengan kata kunci standar kompensasi pemutusan hubungan kerja (PHK) mencetak tren tertinggi sejak 2011.

Berdasarkan data yang dirilis Baidu, dilansir dari Bloomberg, Kamis (27/2/2020), pencarian dengan kata kunci ‘standar kompensasi PHK’ di Baidu.com mulai berada pada tren pencarian teratas sejak Januari tahun ini.

Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat China sangat khawatir terhadap prospek ketenagakerjaan di Negeri Panda sejak wabah virus corona merebak pada akhir tahun lalu.

Sejumlah perusahaan terpaksa meliburkan karyawannya dan menutup usahanya untuk mengurangi tingkat penularan virus corona tersebut. Alhasil, penutupan bisnis dalam periode yang cukup lama membuat profit anjlok signifikan.

Tingginya kekhawatiran itu lebih banyak ditunjukkan di sejumlah pusat ekonomi yang besar misalnya Guangdong, Shanghai, dan Beijing. Daerah lainnya yakni Sichuan sebagai kawasan pemasok tenaga kerja dan Hubei juga menunjukkan tren yang sama.

Data mengenai pengangguran yang tercermin dalam hasil indeks manufaktur akan dirilis pada Sabtu mendatang. Merebaknya virus corona di China juga telah memaksa pemerintah meluncurkan paket insentif antara lain mengurangi jaminan sosial premium untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan master.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper