Bisnis.com, JAKARTA - Sempat mengalami pengembalian berkas, Rian Ernest akhirnya berhasil menjadi Calon Wali Kota Batam pada Pilkada Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau lewat jalur independen.
Pria yang namanya melambung lewat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengaku jalur independen memiliki tantangan tersendiri dalam memenuhi persyaratan yang berlaku.
Terutama terkait pengumpulan KTP dukungan untuk Rian dan pasangannya selaku Calon Wakil Wali Kota, Yusiani Gurusinga. Berkas Rian pun sempat ditolak KPU akibat tak tercapainya syarat ni.
"Independen ini beratnya di teknis. Syarat teknisnya harus super rapi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (25/2/2020).
Rian menceritakan awalnya tim berhasil mengumpulkan 52.754 dukungan tanda tangan dan fotokopi KTP. Dukungan ini telah melebihi syarat minimal dukungan bagi calon perseorangan sesuai undang-undang, yakni 7,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Batam atau 48.816 dukungan.
Namun, berdasarkan verifikasi KPU, ternyata jumlah KTP yang memenuhi syarat hanya 42.109.
Baca Juga
"Di Batam ini kan susah orang dapat E-KTP. Jadi warga yang mengumpulkan KTP versi lama ditolak," jelas mantan Staf Hukum mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ini.
"Atau teman-teman yang kemarin menyerahkan surat keterangan E-KTP karena belum keluar, tapi yang mengeluarkan belum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Misalnya baru dari kecamatan, itu juga [ditolak]," tambahnya.
Beruntung, di hari terakhir pendaftaran bakal calon Wali Kota Batam ini, dokumen Rian diterima dengan jumlah KTP dukungan memenuhi syarat yang tipis melampaui batas minimal, yakni 48.919 dukungan.
“Besarnya dukungan pada kami membuktikan banyaknya warga Batam yang menginginkan perbaikan di Batam. Warga menginginkan pemerintahan yang lebih transparan, dan tidak tersandera kepentingan," ungkapnya.
Rian menjelaskan duetnya bersama Yosi yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengusung tagline Batam Baru.
Dengan program unggulan di antaranya, Penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan, Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) bagi perumahan dengan luas lahan di bawah 200 meter persegi dicicil bulanan, taman hijau buat warga, dan perbaikan iklim investasi.
"Batam Baru adalah sebuah gerakan untuk memajukan Batam lebih baik, mendorong investasi kembali masuk ke Batam, meningkatkan lapangan kerja, dan menggiatkan birokrasi agar bisa lebih melayani warga," tutupnya.