Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus COVID-19 atau virus corona memang tengah menjadi sorotan publik saat ini. Jumlah kematian dari virus COVID-19 terus bertambah setiap harinya.
Jumlah korban yang tinggi dan gejala yang sulit dibedakan dengan gejala flu membuat masyarakat menjadi resah. Keresahan ini ditambah oleh banyaknya berita- berita yang tersebar di media sosial yang kebenarannya sulit dipastikan.
Memperhatikan hal tersebut, Indonesia International Institute for Life Sciences (i3l), mengupas habis virus COVID-19 dalam perspektif sains.
Amadeus Pribowo selaku wakil Rektor I Academic Affair i3l, mengungkapkan bahwa pihaknya ingin menyediakan platform untuk memberikan informasi berbasis sains. Sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan yang lengkap dan jelas mengenai virus ini.
“Saya berharap dengan diadakannya seminar ini, dapat membuat masyarakat menjadi lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima, dan berusaha mencari konfirmasi berdasarkan fakta dan data sains yang tersedia," ungkap Amadeus dikutip dari siaran persnya pada Senin (24/2/2020).
Selaku pembicara kunci, Profesor dr. Amin Soebandrio menjelaskan, penularan virus COVID-19 bisa menyebar ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan droplet (partikel air liur). Komponen ini berpotensi membuat virusnya masuk kedalam tubuh dan menyebabkan penularan.
Maka dari itu, penggunaan masker saja tidak cukup, akan tetapi perlu menggunakan kacamata juga. Amin juga merekomendasikan setelah menyentuh barang di tempat umum, masyarakat sebaiknya segera mencuci tangan.
Lebih lanjut, Amin juga menegaskan bahwa belum ada bukti pendukung bahwa virus COVID-19 tidak dapat berkembang di daerah yang beriklim tropis.
“Memang virus yang sebelumnya sensitif terhadap suhu tinggi, akan tetapi untuk virus COVID-19 yang sekarang, belum ada data khusus terkait dengan suhu, kelembaban dan sebagainya, jadi belum ada bukti," tambahnya.
Menganggapi keraguan mengenai uji tes COVID-19 di Indonesia, Amin menjelaskan, sesungguhnya laboratorium di Indonesia memumpuni untuk mendeteksi virus COVID-19.
Dua alat yang dimiliki Indonesia yaitu Polymerase Chain Reaction atau PCR dan sequencing dipastikan mampu untuk mendeteksi virus COVID-19 yang mungkin masuk ke Indonesia.