Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berebut Makanan dan Pakaian, 23 Orang Tewas Terinjak-Injak

Nasib tragis menimpa para pengungsi di Niger yang tewas saat berebut mendapatkan bantuan makanan dan pakaian.
Ilustrasi-Asap membubung setelah ledakan bom bunuh diri di Gombe, Nigeria (1/2/2015)./Reuters-Afolabi Sotunde
Ilustrasi-Asap membubung setelah ledakan bom bunuh diri di Gombe, Nigeria (1/2/2015)./Reuters-Afolabi Sotunde

Bisnis.com, MAIDUGURI - Nasib tragis menimpa para pengungsi di Niger yang tewas saat berebut mendapatkan bantuan makanan dan pakaian.

Sedikitnya 23 orang tewas terinjak-injak ketika para pengungsi Nigeria berebut makanan dan pakaian di pusat komunitas, tepat di seberang perbatasan di Niger pada Senin (17/2) waktu setempat. Hal itu disampaikan salah seorang petugas.

Para pengungsi sedang mengantre untuk memperoleh pasokan di Kota Diffa, kata pejabat daerah Nigeria kepada Reuters.

Menurut data PBB, daerah tersebut menampung hampir 250.000 pengungsi. Kebanyakan dari mereka pergi menyelamatkan diri dari serangan kelompok Boko Haram maupun dari kelompok-kelompok bersenjata lainnya di Nigeria timur laut.

Boko Haram selama puluhan tahun telah berupaya membentuk kekhalifahan dan kerap melancarkan serangan ke negara tetangga, yaitu ke Chad, Niger dan Kamerun, hingga menjatuhkan ribuan korban jiwa.

Kekerasan di Nigeria

Pada Sabtu,  geng motor bersenjata membunuh sedikitnya 30 orang dalam serangan di dua desa di negara bagian Katsina, Nigeria, menurut pihak Kepolisian setempat.

Sebanyak 21 orang hangus terbakar dan sembilan warga desa lainnya ditembak mati pada Jumat malam di desa Dankar dan Tsauwa saat penyerang kabur membawa makanan dan ternak, katanya.

Ratusan orang tewas di barat laut Nigeria sejak tahun lalu, dalam serangan yang dianggap pemerintah sebagai bandit, istilah geng bagi pelaku perampokan dan penculikan.

Komisaris polisi Sanusi Buba membenarkan jumlah korban tewas dan mengatakan tim polisi dan militer telah diterjunkan ke desa tersebut, menambahkan bahwa penyelidikan masih berlanjut.

Pakar keamanan menyebutkan Nigeria harus mencegah ketidakstabilan lainnya saat pihaknya telah berjuang membendung pemberontakan di wilayah timur laut, konflik di negara bagian pusat dan kelompok milisi di Delta Niger di tenggara.

Jumlah korban meninggal akibat kekerasan di Nigeria terus naik, seiring dengan kasus penculikan dan perampokan.

Kelompok terduga Boko Haram menewaskan sedikitnya 30 orang pada 9 Februari di negara bagian Borno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper