Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Ancam 5 Juta Perusahaan di Seluruh Dunia, Sektor Apa Saja?

Temuan itu menyimpulkan bahwa hubungan wilayah tersebut mengalami terganggu dengan jaringan bisnis global.
Jalan kosong terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China, Selasa (28/1/2020). Instagram/emilia via Reuters
Jalan kosong terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China, Selasa (28/1/2020). Instagram/emilia via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus corona baru dan pembatasan wilayah dan gerak warga China yang terpapar akan berdampak negatif terhadap lebih dari lima juta perusahaan atau entitas bisnis di seluruh dunia, menurut sebuah studi terbaru.

Briefing khusus yang dikeluarkan oleh perusahaan riset bisnis global Dun & Bradstreet menganalisis provinsi-provinsi di China yang paling terkena dampak virus tersebut.

Temuan itu menyimpulkan bahwa hubungan wilayah tersebut mengalami terganggu dengan jaringan bisnis global.

Daerah yang terkena dampak dengan 100 atau lebih kasus yang dikonfirmasi pada 5 Februari adalah lokasi bagi lebih dari 90 persem dari semua bisnis aktif di China, menurut laporan itu seperti dikutip CNBC.com, Selasa (18/2/2020).

Sementara, sekitar 49.000 entitas bisnis di wilayah itu adalah cabang dan anak perusahaan dari perusahaan asing.

Hampir setengah (49 persen) dari perusahaan yang punya cabang di daerah yang terkena dampak, bermarkas di Hong Kong. sedangkan AS berkontribusi 19 persen, Jepang 12 persen, dan Jerman 5 persen.

Hingga Senin kemarin, lebih dari 70.000 kasus virus telah dikonfirmasi di China, yang mengakibatkan 1.770 kematian, menurut Komisi Kesehatan Nasional China.

Peneliti Dun & Bradstreet menemukan bahwa setidaknya 51.000 perusahaan di seluruh dunia, 163 di antaranya berada dalam Fortune 1000, memiliki satu atau lebih pemasok langsung tigkat pertama dari di wilayah yang terkena dampak.

Sementara itu, setidaknya 5 juta atau sebanyak 938 yang ada di di Fortune 1000 memiliki satu atau lebih pemasok tingkat dua di wilayah tersebut.

Laporan Dun & Bradstreet mengidentifikasi bahwa lima sektor utama teratas, yang menyumbang lebih dari 80 persen bisnis di provinsi yang terkena dampak, adalah jasa, perdagangan grosir, manufaktur, ritel, dan jasa keuangan.

Lembaga itu berhipotesis bahwa sebagian besar pekerjaan dan penjualan China berasal dari perusahaan di wilayah yang terkena dampak virus corona.

Provinsi yang terkena dampak, misalnya, Guangdong, Jiangsu, Zhejiang, Beijing dan Shandong yang menyumbang 50 persen dari total lapangan kerja dan 48 persen dari total volume penjualan untuk ekonomi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper