Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Menteri Terbaik dan Paling Dikenal Publik, PDIP Senang

Rasa senang PDIP atas prestasi Prabowo itu bukan dikarenakan salah satu menterinya masuk dalam lima besar menteri terbaik. Namun, hal ini menunjukkan Jokowi pintar menempatkan orang pada posisi pembantunya. Toh, yang akan dikenal adalah Kabinet Jokowi, bukan Kabinet Prabowo.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) disaksikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kiri) dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kedua kiri) saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepualauan Riau, Rabu (5/2/2020)./Antara
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) disaksikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kiri) dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kedua kiri) saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepualauan Riau, Rabu (5/2/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer menempatkan Prabowo Subianto sebagai “Menteri Terbaik” dan “Paling Dikenal Publik” pada Kabinet Indonesia Maju, atau periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Indonesia, dalam masa kerja 100 hari.

Hasil tersebut jelas membuat semringah partai tempat Prabowo memimpin, Gerindra. Namun, rasa senang tak hanya ditunjukkan Partai Gerindra, pun demikian PDI Perjuangan (PDIP)—meski tak ada satu pun menteri asal partai mereka yang menempati posisi lima besar di dua kategori tersebut.

Rasa senang tersebut diperlihatkan karena itu artinya Presiden Jokowi berhasil menempatkan orang yang tepat di posisi para pembantunya—meski dalam Pemilihan Presiden 2019-2024 Prabowo dan Jokowi saling berseteru.

"Itu artinya Presiden Jokowi orang yang tepat menempatkan orang, the right man on the right place," kata Trimedya Pandjaitan, politisi PDIP, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Menurut dia, kalau kabinet Indonesia Maju berhasil ataupun berkinerja buruk maka yang terkena dampaknya adalah Presiden Jokowi. Karena itu dia menilai sangat wajar Presiden memilih orang yang yang terbaik untuk ditempatkan di posisi yang pas sehingga berkinerja baik.

"Kalau kabinet ini berhasil, yang punya nama adalah Presiden Jokowi bukan kabinet Prabowo. Lalu kalau kabinet ini kerjanya tidak bagus, yang (namanya) jelek adalah Presiden Jokowi," ujarnya.

Dia mengatakan, pada awalnya banyak pihak yang sinis mengapa Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, namun saat ini terjawab pelan-pelan. Namun dia berharap kinerja baik Menhan itu tidak hanya dalam 100 hari pertama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf namun hingga akhir masa pemerintahan.

"Mudah-mudahan saja ini bukan hanya 100 hari tetapi sampai ya minimal tahun keempat lah. Kalau sudah mau tahun keempat dan ke lima kan biasanya turbulensi politiknya tinggi nanti," katanya.

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas dari deretan 10 menteri yang paling dikenal publik. Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menyebutkan Prabowo mendapatkan 18,4 persen, disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (10,6 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (8,2 persen).

Di urutan keempat, Menko Polhukam Mahfud MD (7,9 persen), kemudian Mendikbud Nadiem Makariem (5,3 persen), Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan (5,2 persen), Mendagri Tito Karnavian (5 persen).

Selanjutnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (3,2 persen), Menteri KKP Edhy Prabowo (2,4 persen), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (2,2 persen).

Prabowo juga kembali menempati urutan teratas menteri yang dinilai publik mempunyai kinerja bagus, yakni 26,8 persen, disusul Sri Mulyani sebesar 13,9 persen, dan Erick Thohir (12,6 persen).

Pada urutan keempat, Mahfud MD (7,3 persen), disusul Nadiem Makarim (5,2 persen), Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono (1,8 persen), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (1,4 persen), Tito Karnavian (1,4 persen), Menko PMK Muhadjir Effendy (0,9 persen), dan Luhut B Panjaitan (0,9 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper