Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahmoud Abbas Tolak Proposal Damai Trump di DK PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menentang proposal damai usulan Donald Trump
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato menyusul pengumuman oleh Presiden AS Donald Trump tentang rencana perdamaian Timur Tengah, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 Januari 2020./Reuters
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato menyusul pengumuman oleh Presiden AS Donald Trump tentang rencana perdamaian Timur Tengah, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 Januari 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam proposal perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pidatonya di PBB, Selasa (11/2/2020). 

Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menentang proposal AS yang menurutnya tidak memiliki legitimasi.

Sambil memegang peta rencana Trump dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Abbas mengatakan wilayah yang dialokasikan untuk Palestina tampak seperti keju Swiss atau keju yang penuh lubang-lubang karena adanya permukiman Israel di daerah Tepi Barat.

Dia mencela AS yang mencoba mendorong solusi yang menentang konsensus internasional terkait masalah-masalah seperti Yerusalem, perbatasan dan pengungsi.

"Saya ingin mengatakan kepada Pak Donald Trump bahwa kesepakatan Amerika yang diusulkan tidak dapat mencapai perdamaian dan keamanan karena tidak memiliki legitimasi internasional," kata Abbas, dilansir dari Bloomberg, Rabu (12/2/2020).

"Rencana ini memberi pengakuan pada pendudukan daripada meminta pertanggungjawaban atas semua kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat dan tanah kami," katanya.

Pidato Abbas tersebut disampaikan setelah Tunisia yang mewakili negara-negara Arab di Dewan Keamanan, menarik resolusi yang kritis terhadap rencana tersebut setelah mendapat tekanan AS. Palestina telah berharap ada hasil resolusi untuk divoting di DK PBB pada Selasa guna mengisolasi usulan AS. Namun sayangnya, resolusi itu ditarik dan Duta Besar Tunisia untuk PBB Moncef Baati tiba-tiba ditarik kembali dan diberhentikan pekan lalu.

Adapun, poin penting dalam proposal Timur Tengah Trump yang diumumkan bulan lalu adalah pengakuan kedaulatan Israel atas semua permukiman Yahudi dan Lembah Jordan. Duta Besar AS Kelly Craft mengatakan proposal yang dirancang oleh menantu Trump, Jared Kushner, adalah 'tawaran pembuka' dan 'awal pembicaraan'.

Sementara itu,  utusan Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan kunjungan Abbas ke New York menunjukkan dia tidak serius dengan perdamaian.

"Jika Presiden Abbas serius tentang perundingan, dia tidak akan berada di sini hari ini," katanya kepada DK PBB. "Dia akan berada di Yerusalem atau di Washington. Dia datang ke sini untuk mengalihkan perhatian dari keengganannya untuk bernegosiasi. ”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper