Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Istana: Virus Corona Jadi Faktor Eksternal Penghambat Pertumbuhan Ekonomi

Seperti diketahui, China menjadi pusat penyebaran virus yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang di seluruh dunia tersebut.
Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS/bbc.co.uk
Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS/bbc.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan virus corona menjadi salah satu faktor eksternal yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Seperti diketahui, China menjadi pusat penyebaran virus yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang di seluruh dunia tersebut. 

Arif menjelaskan bahwa kontribusi Cina terhadap neraca perdagangan Indonesia sebesar 17 persen. “Jadi kalau China bergejolak dari sisi demand maka akan berpengaruh terhadap ekspor Indonesia,” katanya di Wisma Negara, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Oleh sebab itu Presiden Joko Widodo mengarahkan ekspor Indonesia ke pasar non-tradisional. Harapannya dapat menjaga nilai ekspor apabila negara tujuan utama terganggu. 

Selain ekspor, virus corona juga memberikan dampak langsung terhadap pariwisata Indonesia. Pasalnya pada tahun lalu Kementerian Pariwisata mencatat wisatawan mancanegara (wisman) dari China sebanyak 2,07 juta orang. Secara rata-rata setiap turis menghabiskan US$1.400, sehingga total devisa dari negara tersebut sebanyak US$2,8 miliar. 

Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia berupaya melakukan sejumlah antisipasi. Satu di antaranya adalah mendorong industri MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) melaksanakan kegiatan di wilayah yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap sektor pariwisata. 

“Misalnya Bali. ini bagian untuk menolong melemahnya perekonomian wilayah,” kata Arif. 

Adapun selain virus corona, Arif juga mencatat sejumlah faktor eksternal lain yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. “Ketegangan AS-Iran, perang dagang yang belum reda, dan Brexit.”

Sementara itu, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan virus corona akan membuat pertumbuhan ekonomi terkontraksi atau menciut  0,1 persen hingga 0,3 persen. 

“Karena China itu kan mitra utama indonesia, baik dari segi ekspor impor maupun investasi,” kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi tahun ini tumbuh 5,3%. Hal ini dikuti dengan tingkat inflasi 3,1% dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat rata-rata Rp14.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper