Bisnis.com, JAKARTA - Inggris resmi berpisah dari Uni Eropa atau Brexit menjadi momen sejarah penting pada awal tahun 2020
Jumat, 31 Januari 2020 Pukul 23.00 waktu Inggris atau Sabtu, 1 Februari 2020 jam 06.00 WIB, Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa. Momentum ini menjadi puncak pemungutan suara oleh rakyat Inggris 3 tahun lalu untuk meninggalkan Uni Eropa.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menuturkan keluarnya Inggris dari UE atau dikenal dengan istilah British Exit (Bresxit) menciptakan peluang kerjasama yang semakin kuat bagi Indonesia.
Dia menjelaskan, pada dasarnya tidak ada yang berubah dari hubungan dagang antara Indonesia dan Inggris, mengingat beberapa waktu lalu kedua pemerintah telah menandatangani perjanjian kajian peninjauan perdagangan atau trade review berkaitan dengan Brexit.
"Inggris dan Indonesia sudah berbisnis dengan persyaratan WTO, jadi hubungan perdagangan kami tetap sama," katanya di Kantor Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Selain itu, menurut Owen Indonesia dan Inggris juga telah sepaham dalam hal Persertujuan Forest Law Enforcement, Givernance and Trade in Timber Products-Voluntary Partnership Agreement (FLEGT VPA) pada awal tahun lalu.
Perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut kesepakatan bersama antara kedua belah pihak untuk mengamankan perdagangan kayu dan produk kayu antara dua negara ketika Inggris tak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa nantinya. Indonesia diketahui juga memiliki perjanjian yang sama dengan Uni Eropa dalam hal perdagangan kayu tersebut.
"Kami juga telah meluncurkan tinjauan perdagangan bersama [joint trade review] untuk mencari tahu di mana peluang masa depan."
Dia menegaskan Inggris akan terus berusaha untuk memperkuat kemitraan, membangun pondasi kuat di seluruh dunia. "Ini bisa menjadi hal yang baik untuk Indonesia," ungkap Owen.
Perpisahan yang dikenal dengan istilah 'Brexit' ini dimulai dari sebuah referendum pada 23 Juni 2016. Brexit adalah singkatan dari Britain dan Exit.
Adapun, Referendum tersebut ditempuh Inggris untuk memutuskan apakah negara ini harus tetap bergabung bersama Uni Eropa atau keluar dari keanggotaan. Hasilnya mengejutkan dunia. Separuh lebih warga Inggris memilih 'keluar' dari Uni Eropa.