Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancaman Kedigdayaan Hub Pelayaran Singapura Semakin Dekat

Tantangan Singapura untuk mempertahankan status hub pelayaran global kian besar jelang aktivasi penuh jalur pelayaran Rute Laut Utara di Arktik, Rusia.

Bisnis.com, JAKARTA-Tantangan Singapura untuk mempertahankan status hub pelayaran global kian besar jelang aktivasi penuh jalur pelayaran Rute Laut Utara di Arktik, Rusia.

Jalur pelayaran yang dikontrol oleh pemerintah Rusia ini efektif memangkas waktu tempuh kapal dari Benua Amerika ke Eropa dan Asia Timur atau sebaliknya.

Dahulu, jalur ini sulit untuk dilewati karena ketebalan es yang menyelimuti lautnya sehingga Rute Laut Utara hanya dibuka pada musim panas.

Pembukaan jalur Rute Laut Utara sepanjang tahun hanya tinggal menunggu waktu seiring ketebalan es di Artik yang semakin tipis dan Singapura sebagai hub pelayaran harus bersaing untuk mendapatkan pasar.

Artinya, Negeri Jiran tersebut harus berlomba menawarkan harga singgah kapal yang lebih murah dan bongkar muat yang lebih cepat.

Rute Laut Utara mampu memangkas waktu tempuh kapal hingga 30% dibandingkan jalur konvensional seperti Selat Malaka dan Terusan Suez. Alhasil, pelabuhan di Singapura berpotensi kehilangan kunjungan kapal hingga 130.000 unit per tahun.

Menteri Luar Negeri Singapura Sam Tan menuturkan rute baru ini pada tahap awal hanya akan diarungi oleh kapal tanker yang membawa minyak dan gas untuk Rusia, China dan Jepang.

Dia menilai prediksi terkait dengan pengembangan rute ini dalam dua dekade ke depan sulit diperoleh. Oleh sebab itu, Singapura harus mengkaji perkembangan tersebut.

"Kami tidak dapat menunggu hingga semuanya jelas sebelum kami mulai melakukan sesuatu. Itu akan terlambat," ujar Tan, seperti dikutip Bloomberg.

Dia menambahkan Singapura harus memperkuat posisinya sebagai hub pelayaran di Asia Tenggara. Langkah ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan kepentingan komersial Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper