Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Ranting Ranting Huazhong University of Science and Technology di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Khoirul Umam Hasbiy, menuturkan bahwa para mahasiswa Indonesia pesimistis dievakuasi Pemerintah Indonesia.
Khoirul menyampaikan hal itu kepada Bisnis.com, Rabu (29/1/2020) pagi saat ditanya kondisi WNI di Wuhan di tengah wabah virus corona. Choirul sendiri mahasiswa yang sempat keluar dari Wuhan sebelum terjadi lock down di kota tersebut.
Berdasarkan laporan yang dia terima, mental mahasiswa Indonesia di Wuhan sudah drop. Ada beberapa WNI yang mengalami gejala batuk lebih dari dua pekan, tapi takut memeriksakan diri ke dokter, karena khawatir dikarantina, dan diterlantarkan karena semakin membeludaknya pasien diduga terinfeksi virus corona di klinik dan rumah sakit.
“Jadi mereka mengambil keputusan untuk diam, dan berharap bisa pulang dan diperiksa di sana.. risky choice,” ujar Khoirul.
Dikatakan, mahasiswa Indonesia mendapat bantuan uang dari KBRI pada Selasa (28/1/2020), sebesar 280 RMB atau Rp560.000 per orang untuk sepekan.
“Ada juga bantuan yang ditawarkan pada kami, tetapi sifatnya kedaerahan, artinya untuk daerah dan pada warga daerah tertentu,” tukas Khoirul.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Rabu (29/1/2020), bahwa jumlah kematian akibat wabah virus corona di negara itu telah meningkat menjadi 132 pada akhir Selasa (28/1/2020), dengan 1.459 kasus baru lainnya dikonfirmasi.
Jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi di China mencapai 5.974 pada akhir Selasa (28/1/2020), kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2020).
Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa China mampu mengatasi virus corona "mengerikan" yang telah menewaskan lebih dari 100 orang, tetapi kekhawatiran dunia internasional meningkat ketika wabah itu menyebar ke seluruh dunia.
Dari Prancis hingga Jepang, pemerintah mengorganisir evakuasi warganya, sementara Hong Kong berupaya menghentikan sementara hubungan kereta api dan feri dengan China daratan.
CATATAN:
Terdapat revisi pada pernyataan Choirul Umam Hasbiy pada paragraf kedua dengan menyesuaikan posisi yang bersangkutan tidak di Wuhan.