Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa China mampu mengatasi virus corona "mengerikan" yang telah menewaskan lebih dari 100 orang, tetapi kekhawatiran dunia internasional meningkat ketika wabah itu menyebar ke seluruh dunia.
Dari Prancis hingga Jepang, pemerintah mengorganisir evakuasi warganya, sementara Hong Kong berupaya menghentikan sementara hubungan kereta api dan feri dengan China daratan.
Amerika Serikat (AS) menyatakan sedang memperluas pengawasan kedatangan dari China dari lima menjadi 20 bandara dan Menteri Kesehatan Alex Azar mengatakan tidak ada yang "tidak masuk akal" dalam hal memberlakukan pembatasan perjalanan lebih lanjut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (29/1/2020).
Di antara negara-negara yang mengevakuasi warga negaranya dari Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang di China tengah tempat wabah dimulai, adalah AS.
Kedutaan Besar AS di Beijing menyatakan sebuah pesawat carteran akan menjemput staf konsulernya pada hari ini. Sedangkan, Komisi Eropa menyatakan akan membantu mendanai dua pesawat untuk menerbangkan warga negara UE pulang dan 250 warga negara Perancis berangkat pada penerbangan pertama.
Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Xi bertemu di Beijing untuk membahas bagaimana melindungi warga China dan orang asing di daerah yang terkena virus dan kemungkinan alternatif evakuasi, kata juru bicara WHO.
Baca Juga
"Virus itu iblis dan kita tidak bisa membiarkan iblis bersembunyi," kata televisi pemerintah mengutip Xi.
Badan PBB itu kemudian menyatakan bahwa China telah sepakat bahwa WHO dapat mengirim tim ahli internasional "sesegera mungkin" untuk meningkatkan pemahaman tentang virus.