Bisnis.com, JAKARTA — Polemik pencopotan Helmy Yahya dari posisi Direktur Utama TVRI periode 2017-2022 diketahui berkaitan dengan pembelian hak siar Liga Primer Inggris. Bagaimana sebenarnya ihwal kerja sama lembaga penyiaran publik itu dengan Mola TV mengenai hak siar ini?
Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra mengungkapkan pembelian tersebut berlangsung pada pertengahan 2019. TVRI membeli hak siar dari Mola TV karena stasiun televisi tersebut menjadi pemegang hak siar Liga Inggris.
"Pembelian hak siar Liga Inggris ini sebagai etalase supaya masyarakat menonton TVRI," ungkapnya, seperti dilansir Tempo, Minggu (19/1/2020).
Apni menuturkan Mola TV ingin turut membesarkan TVRI. Dengan menjual hak siar Liga Inggris kepada televisi nasional, Mola TV juga disebut dapat memperoleh eksposure yang lebih tinggi dibandingkan jika memberikan hak siar tersebut kepada stasiun televisi swasta.
Dalam proses negosiasi, Mola TV setuju untuk memberikan nilai kerja sama di bawah harga industri. Meski tidak menyebutkan nilai pembelian hak siar tersebut karena harus menghormati kesepakatan bisnis dengan Mola TV, Apni mengklaim TVRI memeroleh return senilai US$1 juta dalam bentuk iklan atas kerja sama ini.
Sebelum TVRI, hak siar Liga Inggris dimiliki oleh MNC. Menurut Apni, hak siar program ini masih akan digenggam TVRI hingga Mei 2020.
Baca Juga
Seperti diketahui, program Liga Inggris yang membuat banyak penonton kini mulai menyaksikan TVRI seakan menjadi bumerang bagi Helmy Yahya. Pasalnya, Dewan Pengawas TVRI justru mempermasalahkan langkah pembelian hak siar liga sepak bola ini karena Helmy dipandang tak mampu menjelaskan ihwal pembeliannya dan kebijakan pembelian program tersebut dinilai tak sesuai tata tertib administrasi anggaran TVRI.
Helmy, yang sempat dinonaktifkan oleh Dewan Pengawas pada Desember 2019, telah mengirimkan surat pembelaan. Namun, dikutip dari surat Dewan Pengawas No 8/DEWAS/TVRI/2020, pembelaan Helmy secara suara terbanyak tidak diterima karena dirinya disebut tidak menjawab atau memberi penjelasan mengenai pembelian program siaran berbiaya besar yakni Liga Inggris dari pelaksanaan tertib administrasi anggaran TVRI.
Buntut dari ditolaknya surat pembelaan Helmy adalah Dewan Pengawas memberhentikannya dari posisi bos TVRI pada Kamis (16/1).