Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas nelayan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, akan ditingkatkan seiring banyaknya kapal asing yang masuk ke wilayah tersebut.
Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pihaknya akan menempatkan satu kapal tanker yang memuat bahan bakar dan keperluan lain di perairan Natuna.
"Nanti armada mendampingi nelayan di sekitar kapal itu untuk mancing dan sebagainya. Sehingga nggak usah bolak balik (isi BBM) dari Jawa. Itu yang akan dikembangkan nanti," katanya kepada Bisnis pada Sabtu (4/1/2020).
Dia menyebut wacana ini sejatinya sudah ada sejak 3 - 4 tahun lalu, tetapi, implementasinya belum terlalu baik. "Tahun ini akan saya jalankan," tegasnya.
Belakangan situasi di perairan Natuna tegang ketika kapal penjaga pantai milik China kedapatan mendampingi kapal asing pencuri ikan masuk ke wilayah tersebut.
Indonesia pun bersikap dengan memberikan nota keberatan kepada China. Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada pernyataannya di penghujung 2019 mengatakan bahwa China memiliki hak kedaulatan dan yurisdiksi atas Kepulauan Nansha dan perairan terkait di dekatnya, termasuk di dalamnya ZEEI di perairan Natuna.
Geng Shuang juga mengatakan bahwa China memiliki hak historis di Laut China Selatan dan para nelayan China telah lama beraktivitas di perairan terkait di dekat Kepulauan Nansha.