Bisnis.com, JAKARTA — Jepang akan mengirim kapal perang dan pesawat patroli untuk melindungi kapal-kapal dagang miliknya di perairan Timur Tengah dalam waktu dekat. Langkah ini dilakukan karena situasi di wilayah tersebut yang masih belum stabil.
Menurut sebuah dokumen yang disetujui kabinet, seperti yang dilaporkan Reuters, Jepang akan mengirim sebuah kapal perang yang dilengkapi helikopter dan dua pesawat patroli P-3C untuk mengumpulkan informasi yang bertujuan memastikan jalur yang aman untuk kapal-kapal Jepang yang melintasi wilayah tersebut.
Jika ada keadaan darurat, perintah khusus akan dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Jepang untuk memungkinkan pasukan menggunakan senjata guna melindungi kapal yang berada dalam bahaya.
Operasi direncanakan mencakup laut lepas di Teluk Oman, utara Laut Arab, dan Teluk Aden. Dalam dokumen tersebut tidak disebutkan wilayah operasi mencakup Selat Hormuz.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa pemerintah negara itu menargetkan untuk memulai operasi pesawat patroli pada bulan depan, sedangkan kapal perang kemungkinan akan memulai kegiatan di wilayah itu pada Februari.
Ketegangan di perairan Timur Tengah meningkat seiring dengan meningkatnya gesekan antara Iran dan Amerika Serikat sejak tahun lalu ketika Presiden AS Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Baca Juga
Pada Mei dan Juni, di wilayah tersebut juga terjadi sejumlah serangan terhadap kapal-kapal dagang internasional, termasuk kapal tanker Jepang.
AS menuding Iran berada di balik serangan tersebut, tetapi Iran membantahnya.
AS pun kemudian gencar mengajak sekutunya untuk membentuk koalisi militer guna menjaga perairan strategis di Iran. Meskipun sekutu terdekat AS di Asia, Jepang enggan bergabung dengan Washington di Timur Tengah karena Jepang mempertahankan hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran dan memutuskan untuk mengirim pasukannya sendiri.
Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menyampaikan rencana Tokyo untuk mengirim pasukan angkatan laut ke Timur Tengah saat kunjungan Presiden Iran Hassan Rouhani ke Jepang.