Bisnis.com, JAKARTA -- Kuwait dan Arab Saudi menandatangani perjanjian dan nota kesepahaman terkait ladang minyak yang dioperasikan bersama di Zona Netral, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Kuwait, KUNA.
Tidak ada perincian tambahan mengenai perjanjian yang akan menyelesaikan perselisihan lebih dari 5 tahun antara kedua negara anggota OPEC tersebut.
Menteri Perminyakan Kuwait memuji perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut mengarah pada dimulainya kembali produksi minyak dari zona terbagi Saudi-Kuwait.
"Saya mengucapkan selamat kepada Yang Mulia Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah atas penandatanganan Nota Kesepahaman dengan saudara-saudara kita di Kerajaan Arab Saudi dan kembalinya produksi ke zona terbagi," ujar Menteri Perminyakan Kuwait Khaled al -Fadhel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa (24/12/2019).
Kedua negara menghentikan produksi dari ladang minyak yang dikelola bersama, Khafji dan Wafra, lebih dari 5 tahun lalu. Penghentian produksi tersebut memotong sekitar 500.000 barel per hari atau 0,5 persen dari pasokan minyak global.
Adapun produksi minyak di Zona Netral, yang berasal dari perjanjian tahun 1920-an, dibagi secara adil antara Arab Saudi dan Kuwait.