Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Hong Kong Berangkat ke Beijing

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berangkat ke Beijing untuk membicarakan kondisi politik wilayah yang kini mencemaskan banyak pihak.
Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam (kedua kanan) meninggalkan gedung Dewan Legislatif setelah batal menyampaikan pidato tahunan terkait kebijakan pemerintah setempat karena adanya protes yang dilancarkan anggota legislatif pro demokrasi, di Hong Kong, Rabu (16/10/2019)./Reuters-Tyrone Siu
Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam (kedua kanan) meninggalkan gedung Dewan Legislatif setelah batal menyampaikan pidato tahunan terkait kebijakan pemerintah setempat karena adanya protes yang dilancarkan anggota legislatif pro demokrasi, di Hong Kong, Rabu (16/10/2019)./Reuters-Tyrone Siu

Bisnis.com, Hong Kong - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berangkat ke Beijing untuk membicarakan kondisi politik wilayah yang kini mencemaskan banyak pihak.

Carrie Lam berangkat ke Beijing pada Sabtu untuk kunjungan pertamanya ke ibu kota China sejak pemerintahnya mengalami kekalahan telak dalam pemilihan lokal bulan lalu, mendorong spekulasi tentang perubahan pada tim kepemimpinannya.

Lam akan membahas situasi politik dan ekonomi di kota yang dikuasai China itu dengan para pejabat Beijing selama kunjungan empat hari. Lam akan bertemu Presiden China Xi Jinping pada Senin, kata media setempat.

Hong Kong telah dikejutkan oleh protes harian dan sering dengan kekerasan selama enam bulan terakhir sebagai demonstrasi menentang RUU ekstradisi yang sekarang sudah ditarik dan protes diperluas menjadi tuntutan untuk kebebasan demokrasi yang lebih besar.

Ratusan ribu orang berpawai pada hari Minggu lalu untuk memprotes apa yang dilihat sebagai Beijing yang merusak kebebasan yang dijamin ketika bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada 1997.

Banyak pengunjuk rasa muda juga marah pada pemerintah Lam, menuduhnya gagal mengatasi masalah ketidaksetaraan sosial di salah satu kota termahal di dunia.

Minggu ini Lam mengatakan perombakan kabinet bukan "tugas mendesak" dan dia akan memfokuskan upayanya untuk memulihkan hukum dan ketertiban ke Hong Kong.

Masih ada keraguan tentang berapa lama Beijing bersedia mendukungnya. Terutama setelah kandidat pro-demokrasi memenangkan hampir 90 persen kursi dalam pemilihan distrik bulan lalu.

China mengutuk kerusuhan itu dan menyalahkan campur tangan asing. Dalam tajuk rencana pekan ini, surat kabar resmi China Daily meminta pemerintah Hong Kong untuk menegakkan aturan hukum.

Secara terpisah, polisi telah menangkap lima remaja sehubungan dengan pembunuhan seorang pria berusia 70 tahun bulan lalu dan karena kerusuhan, kata pemerintah.

Pria itu telah diserang oleh seseorang dengan batu bata dan kemudian meninggal di rumah sakit, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper