Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 300 siswa penerbangan militer asal Arab Saudi dihukum dengan menghentikan sementara latihan mereka "demi keamanan" setelah seorang letnan Angkatan Udara asal negara itu menembak mati tiga orang pekan lalu di pangkalan Angkatan Laut AS di Florida, menurut pejabat AS.
FBI menyatakan para penyelidik AS percaya Letnan Dua Angkatan Udara Arab Saudi Mohammed Saeed Alshamrani, 21, bertindak sendiri ketika menyerang pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola, Florida, Jumat lalu.
Dia kemudian ditembak mati oleh aparat keamanan. Penembakan itu kembali menimbulkan pertanyaan tentang hubungan militer AS dengan Arab Saudi, yang mendapat sorotan tajam di Kongres atas perang di Yaman dan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi tahun lalu.
Akan tetapi, para pemimpin militer AS telah berusaha untuk menggambarkan kejadian tersebut sebagai masalah lokal. Mereka menyebut insiden itu tidak akan mempengaruhi hubungan AS-Saudi secara keseluruhan.
"Jeda keamanan dan jeda operasional dimulai Senin untuk siswa penerbangan Arab Saudi," kata Letnan Andriana Genualdi, seorang juru bicara Angkatan Laut seperti dukutip Reuters, Rabu (11/12/2019).
Pejabat Angkatan Laut lainnya mengatakan bahwa ‘grounded’ latihan itu bertujuan untuk memberi pelajaran agar mereka paham kalau kejadian serupa kembali terjadi di sebuah skuadron militer AS.
Seorang juru bicara Angkatan Udara mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah siswa Arab Saudi tambahan juga telah berhenti terbang.
"Mengingat peristiwa ini traumatis, kami merasa yang terbaik adalah mengehentikan sementara siswa Royal Saudi Air Force dari jadwal terbang untuk waktu yang singkat," kata juru bicara itu.