Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menilai wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode membahayakan demokrasi.
“Ya saya kira itu wacana yang sangat berbahaya bagi demokrasi kita ya, harus dihentikan lah,” kata Fadli di acara Bedah Buku PKI Dalang dan Pelaku G30S1965 di kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Fadli mengatakan bahwa masa jabatan dua periode sudah menjadi konvensi dan amanat konstitusi. Sehingga ia rasa tak diperlukan untuk menambahnya menjadi tiga periode.
Ia pun mengatakan hal itu dapat memicu kontroversi dan kegaduhan yang tak ada gunanya. Justru bisa membuka kotak pandora, di mana orang-orang berpeluang mengomentari hal lain di luar itu.
“Nanti bisa pertanyaan dasar negara, bisa pertanyaan lagi ini, orang Indonesia asli atau bukan. Jadi menurut saya itu akan membuka semua pertanyaan, orang kan udah bisa meminta yang semacam itu nanti,” kata dia.
Fadli Zon menyebut membuka pembahasan hal tersebut sekarang ini, dapat memperparah situasi. Karena di sisi lain ekonomi masih kacau, dan ada juga ancaman disintegrasi sosial dan nasional.