Bisnis.com, JAKARTA – Dewan direksi HP Inc. dengan suara bulat menolak proposal merger dari Xerox Holdings Corp karena tawaran senilai US$22 per saham tersebut terlalu rendah.
dan mengutip kekhawatiran tentang prospek pesaing yang lebih kecil di industri percetakan.
"HP terbuka untuk mengeksplorasi merger tetapi ada pertanyaan mendasar yang perlu dijawab," tulis Chief Executive Officer HP Enrique Lores dan Chairman Chip Bergh dalam surat kepada CEO Xerox John Visentin, seperti dikutip Bloomberg.
Mereka mengacu kepada penurunan pendapatan Xerox sejak Juni 2018 yang menimbulkan keraguan mengenai kemajuan bisnis dan prospek masa depan Xerox.
HP meminta untuk mengakses catatan kinerja Xerox sebagai langkah menuju merger yang akan menyatukan dua merek ikonik dan membentuk kembali industri percetakan. Xerox yang berbasis di Norwalk, Connecticut, adalah salah satu penjual mesin fotokopi terbesar, sementara HP yang berbasis di Palo Alto, California, adalah salah satu pembuat produsen terbesar di dunia.
"Dengan keterlibatan substantif dari manajemen Xerox dan akses ke informasi uji tuntas tentang Xerox, kami percaya bahwa kami dapat dengan cepat mengevaluasi manfaat dari rencana transaksi," tulis Lores dan Bergh.
Baca Juga
"Kami tetap siap untuk terlibat dengan Anda untuk lebih memahami bisnis Anda dan nilai apa pun yang akan dihasilkan dari merger," tambah mereka.
Pejabat HP percaya bahwa mereka dapat bergerak dengan cepat dengan uji tuntas karena kedua perusahaan telah melakukan sejumlah diskusi selama bertahun-tahun, dan bahkan meminta tinjauan terhadap rencana merger pada bulan September.
Pejabat HP terbuka untuk segala bentuk transaksi yang akan menciptakan nilai tertinggi bagi pemegang saham dan dapat mempertimbangkan untuk mengakuisi Xerox, ungkap salah seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut.