Bisnis.com, JAKARTA - Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez mengatakan bahwa pemimpin sayap kiri Evo Morales yang mengundurkan diri dan melarikan diri ke Meksiko tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan umum baru, tetapi wanita itu berusaha memperbaiki hubungan dengan partai sosialisnya yang kuat.
Anez, 52, yang mengambil alih kekuasaan Morales pada Selasa (12/11/2019), berjuang untuk membawa ketenangan di Bolivia yang terpecah tajam dan diguncang aksi protes sejak Pemilu 20 Oktober lalu.
Morales memenangkan pemilu, namun terjadi krisis ketidakpercayaan akibat tuduhan kecurangan oleh pihak oposisi.
Veteran sayap kiri Morales mengundurkan diri pada hari Minggu setelah audit menemukan ketidakberesan pemilihan dan militer menarik dukungannya serta mendesak dia untuk mundur sebagai presiden untuk membantu memulihkan ketenangan.
"Evo Morales tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat," ujar mantan senator konservatif Anez pada konferensi pers seperti dikutip Reuters, Jumat (15/11/2019).
Anez mengatakan bahwa karena Morales yang berkuasa sejak 2006 menolak batasan masa jabatan maka kami melakukan perlawanan dan banyak orang Bolivia berdemonstrasi di jalanan.
Partai Gerakan Sosialisme (MAS) pimpinan Morales, yang memiliki mayoritas di Kongres, dipersilakan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara, kata Anez.
"Mereka harus mulai mencari kandidat," katanya.
Jerjes Justiniano, salah satu menteri baru Anez yang ditunjuk, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah sementara sedang melakukan pembicaraan dengan MAS untuk membantu memadamkan kerusuhan baru-baru ini.