Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Powell Puas dengan Suku Bunga Saat Ini, Namun Tetap ada Catatan Risiko

Powell mengungkapkan bahwa komite siap untuk menanggapi penilaian ulang dari prospeknya, dan nada pernyataannya menunjukkan bahwa  risiko penurunan untuk saat ini lebih besar daripada kemungkinan overheating ekonomi.
Gubernur The Fed Jerome Powell/Bloomberg
Gubernur The Fed Jerome Powell/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur the Fed Jerome Powell konsisten pada pandangannya bahwa suku bunga mungkin ditahan setelah tiga pemangkasan berturut-turut mengindikasikan bahwa bank sentral AS dapat melanjutkan pelonggaran jika prospek pertumbuhan melemah.

"Kami memandang sikap kebijakan moneter saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama data ekonomi secara luas konsisten dengan prospek kami. Namun, risiko penting yang perlu diperhatikan tetap ada," ujarnya kepada Komite Ekonomi Gabungan Kongres, dikutip melalui Bloomberg, Kamis (14/11/2019).

Pernyataan Powell yang senada dengan pidatonya pada 30 Oktober lalu mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan global dan perkembangan perdagangan menimbulkan risiko yang berkelanjutan.

Dia menambahkan bahwa inflasi yang terus-menerus rendah dapat menyebabkan penurunan pada ekspektasi publik terhadap inflasi jangka panjang.

Menurutnya, FOMC memangkas suku bunga, yang saat ini berada pada kisaran 1,5%-1,75%, untuk mendukung pertumbuhan dan mengembalikan inflasi pada target 2%.

Powell mengungkapkan bahwa komite siap untuk menanggapi penilaian ulang dari prospeknya, dan nada pernyataannya menunjukkan bahwa  risiko penurunan untuk saat ini lebih besar daripada kemungkinan overheating ekonomi.

Ketika ditanya apakah dia akan memberi sinyal penundaan perubahan kebijakan hingga tahun depan, Powell tidak memberikan jawaban spesifik dan hanya mengulang pernyataan bahwa kebijakan bank sentral akan tetap sesuai selama ekonomi tetap pada jalurnya.

"Kami pikir kebijakan moneter ada di tempat yang baik, tapi kami akan mengawasi data [ekonomi]yang masuk dengan sangat hati-hati," katanya.

Imbal hasil tresuri 10-tahun stabil sekitar 1,87% setelah Powell menyampaikan pernyataannnya, sementara saham AS terpantau lebih tinggi pada perdagangan di New York.

Powell dan the Fed telah menerima kritik tanpa henti dari Presiden Donald Trump, yang telah menyalahkan kebijakan bank sentral, dan bukan perang dagang AS-China, yang menyebabkan perlambatan ekonomi AS di saat dia sedang mempertaruhkan posisinya untuk pemilu 2020.

Powell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa politik tidak memainkan peran apa pun dalam keputusan kebijakan the Fed, yang didasarkan pada analisis data, dan menambahkan bahwa suku bunga negatif  tidak akan sesuai dengan kondisi ekonomi AS saat ini.

Data ekonomi AS terus menunjukkan penguatan, khususnya pada ekonomi rumah tangga dan pasar keuangan yang telah mereda setelah saham menyentuh rekor tertinggi di Wall Street bulan ini.

Menurut indeks sentimen awal Universitas Michigan, sentimen konsumen meningkat untuk bulan ketiga pada November, sementara pengusaha menambahkan 128.000 pekerjaan baru pada bulan Oktober.

Powell mengatakan the Fed memperkirakan akan ada pelonggaran dalam laju kenaikan pekerjaan setelah pertumbuhan yang kuat tahun lalu.

Di sisi lain, investasi manufaktur dan bisnis terus tertinggal. Indeks manufaktur AS memberi sinyal sektor ini mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut dengan tingkat produksi terlemah sejak resesi terakhir.

“Prospeknya masih positif. Tidak ada alasan ekspansi ini tidak dapat dilanjutkan," kata Powell. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper