Bisnis.com, JAKARTA -- Para pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) mengharapkan pemerintah segera menetapkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Surin di Aceh sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal.
Sekretaris Jenderal ISMI Julianna Wahid menuturkan saat ini telah tersedia tanah yang telah di bebaskan milik pemerintah daerah Aceh Barat.
Sekretaris Jenderal ISMI Julianna Wahid menuturkan saat ini telah tersedia tanah yang telah di bebaskan milik pemerintah daerah Aceh Barat.
Tanah seluas lebih dari 750 hektare ini telah dihibahkan ke badan usaha milik daerah sehingga dapat dijadikan KEK. Luasan areal tersedia itu telah melewati ketentuan batas minimal KEK sebesar 500 hektare.
"Saat ini holding yang terdiri dari beberapa perusahaan milik pengurus ISMI telah terbentuk. Holding ini nanti akan bekerjasama dengan badan usaha milik daerah membentuk usaha patungan untuk mengembangkan KEK," kata Julianna di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Menurutnya, para pengusaha di ISMI berkomitmen mendorong kawasan KEK berkonsep halal pertama di Indonesia ini. Modal dasar dari konsorsium ini diperkirakan mencapai Rp200 miliar.
"Angka pastinya belum karena tengah di valuasi tanahnya," katanya.
Andi Yudi Hendriawan, Ketua Tim Perumus Akselerasi Usulan KEK Surin Abdya dari ISMI menyebutkan kawasan di Aceh Barat Daya ini memiliki potensi mendatangkan investasi hingga Rp5 triliun.
Potensi terbesar kawasan ini yakni bidang agroindustri. Saat ini disekitar kawasan tersebar puluhan pabrik kelapa sawit yang dapat dijadikan satu kawasan.
Ilham Habibie, Ketua ISMI menyeburkan kawasan ini ditargetkan menjadi KEK halal pertama di Indonesia. Saat ini pihaknya terus berupaya memenuhi aturan yang ditetapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus halal.
Dari pertemuan dengan Wakil Presiden ini, Ilham menyebutkan Ma'ruf menyambut positif dan mendorong penguatan ekonomi syariah.
"Jadi salah satu program pemerintah kita untuk memperkuat ekonomi syariah yang ada di Indonesia bukan saja perbankan atau keuangan. Tapi juga untuk pelaku bisnis lainnya seperti makanan, minuman, tekstil dan lain-lain," katanya.
"Saat ini holding yang terdiri dari beberapa perusahaan milik pengurus ISMI telah terbentuk. Holding ini nanti akan bekerjasama dengan badan usaha milik daerah membentuk usaha patungan untuk mengembangkan KEK," kata Julianna di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Menurutnya, para pengusaha di ISMI berkomitmen mendorong kawasan KEK berkonsep halal pertama di Indonesia ini. Modal dasar dari konsorsium ini diperkirakan mencapai Rp200 miliar.
"Angka pastinya belum karena tengah di valuasi tanahnya," katanya.
Andi Yudi Hendriawan, Ketua Tim Perumus Akselerasi Usulan KEK Surin Abdya dari ISMI menyebutkan kawasan di Aceh Barat Daya ini memiliki potensi mendatangkan investasi hingga Rp5 triliun.
Potensi terbesar kawasan ini yakni bidang agroindustri. Saat ini disekitar kawasan tersebar puluhan pabrik kelapa sawit yang dapat dijadikan satu kawasan.
Ilham Habibie, Ketua ISMI menyeburkan kawasan ini ditargetkan menjadi KEK halal pertama di Indonesia. Saat ini pihaknya terus berupaya memenuhi aturan yang ditetapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus halal.
Dari pertemuan dengan Wakil Presiden ini, Ilham menyebutkan Ma'ruf menyambut positif dan mendorong penguatan ekonomi syariah.
"Jadi salah satu program pemerintah kita untuk memperkuat ekonomi syariah yang ada di Indonesia bukan saja perbankan atau keuangan. Tapi juga untuk pelaku bisnis lainnya seperti makanan, minuman, tekstil dan lain-lain," katanya.