Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah sanksi embargo ekonomi oleh masyarakat internasional terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara, Jakarta tetap membuka jalan bagi kerja sama perdagangan dan investasi dengan Pyongyang. Untuk mengetahui seberapa dekat hubungan Indonesia dengan Korut, Bisnis.com berkesempatan mewawancarai Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Berlian Napitupulu. Berikut ini petikannya:
Bagaimana Anda menggambarkan hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Utara sejauh ini?
Kedua negara mempunyai hubungan persahabatan yang terjalin baik sejak kunjungan Presiden Soekarno ke Pyongyang pada 1964 dan Presiden Kim Il Sung ke Indonesia pada 1965.
Hubungan baik terus terpelihara dengan adanya saling kunjung antarpemimpin, antara lain kunjungan resmi Presiden Megawati Soekarnoputri ke Pyongyang pada 2002 dan pada 2006 dalam rangka misi perdamaian sebagai sebagai Ketua Partai PDIP.
Dari pihak RRDK, Presiden Presidium Majelis Rakyat Tinggi Kim Young Nam telah berkunjung pada 2005 dan 2012 untuk peningkatan hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi.
Kedua negara mempunyai beberapa perjanjian kerja sama, antara lain perjanjian bebas visa selama 14 hari untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas, perjanjian kerja sama antarinstansi, seperti sister city Pyongyang-Jakarta dan sister university Kimilsung University-Universitas Indonesia.
Kedua negara juga menjalin kerja sama yang baik dalam forum internasional yang ditandai dengan saling dukung dalam pencalonan pada forum internasional, seperti pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Dewan HAM, Unesco, IMO, ILO, dan lain sebagainya.
Setiap tahun Pemerintah RRDK menyelenggarakan Festival Bunga Kimilsungia secara nasional di berbagai kota. Ini adalah bunga anggrek pemberian Presiden Soekarno kepada Presiden Kim Il Sung dalam kunjungan ke Indonesia pada 1965 yang merupakan simbol persahabatan kedua negara.
Apa yang menjadi program prioritas dan target Anda sebagai Dubes?
Di bidang sosial budaya, kami ingin meningkatkan kerja sama antarlembaga dan people-to-people contact melalui kunjungan antarpejabat, pertukaran misi budaya, kontingen olahraga, pelajar/ahli, pengajaran bahasa Indonesia, promosi kuliner atau demo masakan Indonesia, dan kunjungan wisata.
Di bidang ekonomi perdagangan, kami ingin melakukan atau memfasilitasi pameran dagang, pertemuan bisnis, dan memajukan perdagangan langsung (direct trade).