Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUBES RI UNTUK KOREA UTARA BERLIAN NAPITUPULU : "Kami Bantu Buka Akses Pasar"

Di tengah sanksi embargo ekonomi oleh masyarakat internasional terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara), Jakarta tetap membuka jalan bagi kerja sama perdagangan dan investasi dengan Pyongyang.
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Berlian Napitupulu. BISNIS
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Berlian Napitupulu. BISNIS

Pebisnis Indonesia Punya Peluang Buka Usaha di Korut

Bagaimana strategi meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi?

Pertama, survei pasar dengan melakukan observasi atau survei pasar ke sejumlah toko dan supermarket di berbagai kota di Korea Utara. Itu kami lakukan pada April dan Juli 2019 dalam rangka melihat potensi dan minat pasar setempat.

Ditemukan lebih dari 200 item produk consumer dan produk rumah tangga buatan Indonesia yang diimpor melalui negara ketiga. Survei dilakukan secara berkala.

Kedua, pameran dagang dengan berpartisipasi pada Pyongyang International Trade Fair pada musim semi dan musim gugur. Kami akan tingkatkan partisipasi dalam pameran dagang tersebut, termasuk mengajak pengusaha Indonesia ikut serta.

Ketiga, mendirikan Gerai Produk Indonesia atau Indonesian Products Showcase di KBRI pada 3 Oktober 2019 untuk promosi produk Indonesia secara berkelanjutan.

Saat ini, gerai itu telah memamerkan lebih dari 160 item produk buatan Indonesia, antara lain deterjen, sabun cuci piring, sabun mandi, sampo, pewangi pakaian, pembersih lantai, parfum, kosmetik, mi instan, makanan bayi, susu bubuk, dan bumbu masak instan.

Keempat, networking, yakni bekerja sama dengan pengusaha dan instansi terkait di Indonesia dan di RRDK untuk mendatangkan para pengusaha Indonesia atau mendatangkan pengusaha RRDK ke Indonesia.

Adakah kendala yang masih dihadapi dalam upaya ini?

Kendala utama dalam upaya peningkatan kerja sama ekonomi dengan RRDK adalah adanya sanksi dan embargo DK PBB dan masyarakat internasional, yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

Selain itu, ada larangan perdagangan senjata, kimia, bahan bakar, dan metal, serta barang-barang yang dapat digunakan sebagai senjata. Bank tidak bisa melakukan transfer dalam dolar AS dan euro serta terbatasnya kapal yang berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Korea Utara.

Bagaimana strategi untuk mengatasi kendala tersebut?

Untuk mengatasi kendala tersebut, kami mendorong para pengusaha melakukan perdagangan khusus untuk produk konsumsi rumah tangga mengingat pasar setempat sangat membutuhkan sejumlah produk consumer yang diimpor dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Kami juga mendorong agar transaksi dilakukan secara cash and carry atau cash before delivery (CBD).

Berapa besar peluang badan usaha Indonesia untuk membuka bisnis di Korut maupun sebaliknya?

Sesuai peraturan, badan usaha Indonesia punya peluang untuk membuka bisnis dan investasi di Korut mengingat RRDK sangat membutuhkan produk Indonesia dan investasi asing untuk membangun perekonomian dan industri dalam negeri.

RRDK membuka 18 zona pengembangan ekonomi khusus untuk investasi asing. Para pengusaha RRDK berharap KBRI dapat memfasilitasi peningkatan hubungan dan kerja sama ekonomi kedua negara.

Untuk itu, kami telah menghubungi pihak swasta Indonesia untuk bertemu dengan pengusaha RRDK guna mencari peluang bisnis sebelum pasar setempat dibanjiri oleh produk negara lain. Namun, para pengusaha perlu mempelajari secara cermat peraturan dan seluk-beluk bisnis dengan pengusaha setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper