Kabar24.com, JAKARTA — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan posisi Wakil Panglima TNI dibutuhkan karena Panglima TNI memiliki tugas kedinasan yang padat dan sering melakukan kunjungan ke berbagai wilayah, termasuk kunjungan ke luar negeri.
Moeldoko yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menyatakan panglima "banyak melihat ke luar", "banyak kunjungan" dan "banyak mengecek kesiapan pasukan".
"Panglima juga banyak pertemuan pertemuan antar panglima di Asean, antar panglima di Pasifik, dan kawasan-kawasan lain sehingga panglima juga banyak melakukan bilateral meeting," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Selama ini, apabila Panglima TNI pergi ke luar negeri, Panglima akan membuat surat untuk menunjuk salah satu satu Kepala Staf angkatan untuk bertugas sebagai Panglima.
Moeldoko menyatakan posisi Wakil Panglima TNI ini merupakan usulannya kepada Presiden Joko Widodo.
"Kalau ini [ada Wakil Panglima TNI] tak perlu lagi [membuat surat] karena Panglima dan Wakil Panglima dalam satu kotak sehingga kalau Panglima enggak ada [pergi ke luar negeri] itu sudah secara otomatis Wakil Panglima itu bisa melakukan act [tugas] selaku Panglima. Itu bedanya," kata Moeldoko.
Baca Juga
Moeldoko menyatakan posisi Wakil Panglima TNI itu akan membuat pengoperasian organisasi menjadi lebih efektif.
Pertimbangan posisi Wakil Panglima TNI itu, menurutnya, sangat teknikal dan organisatoris. Menurutnya, tidak ada pertimbangan politik dalam pembuatan posisi Wakil Panglima TNI.
Moeldoko menyatakan masing-masing kepala staf di TNI dari Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut memiliki kesempatan untuk menjadi Wakil Panglima TNI nanti.