Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim pejuang ISIS yang ditangkap kembali ke negara asal mereka.
"Kami akan mengirim kembali yang ada di tangan kami, tetapi dunia telah datang dengan metode baru sekarang, mencabut kewarganegaraan mereka," kata Soylu, dikutip dari Reuters, Senin (4/11/2019).
“Mereka mengatakan bahwa mereka harus diadili di tempat mereka ditangkap. Saya kira ini adalah bentuk hukum internasional yang baru, ” lanjutnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak bisa diterima. Dia berujar pihaknya akan tetap mengirim kembali tahanan ISIS ke negara asal, meskipun negara asal mencabut kewarganegaraan mereka.
Akhir pekan lalu, Soylu telah memperingatkan bahwa Turki akan mengirim kembali anggota ISIS yang ditangkap oleh Turki ke negara asal mereka dan mengeluhkan tidak adanya tindakan dari Eropa mengenai masalah ini.
Bulan lalu Turki melancarkan serangan ke Suriah timur laut untuk memukul mundur milisi Kurdi YPG, menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang menarik pasukannya dari wilayah tersebut. Langkah ini memicu kekhawatiran luas tentang nasib tahanan ISIS di wilayah tersebut.
Baca Juga
YPG adalah elemen utama Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang telah lama menjadi sekutu dekat AS dalam perang melawan ISIS di wilayah tersebut, dan telah menahan ribuan jihadis di penjara-penjara di Suriah timur laut. Amerika Serikat dan sekutu Barat Turki mengatakan tindakan ofensif Turki ke Suriah dapat menghambat perang melawan ISIS dan membantu kebangkitannya.
Turki, yang memandang YPG sebagai kelompok teroris atas keterkaitannya dengan pemberontak Kurdi di Turki tenggara, telah menolak kekhawatiran itu dan bersumpah akan memerangi ISIS dengan sekutunya.
Di sisi lain, Turki juga telah berulang kali meminta negara-negara Eropa untuk mengambil kembali warganya yang menjadi pejuang ISIS.