Bisnis.com, JAKARTA – Polri dan TNI akan mempertebal jumlah pasukan pengamanan proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dengan menambah 31.000 personel dari sebelumnya 27.000 personel.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan penambahan 4.000 personil TNI-Polri itu bukan karena adanya ancaman teror jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019, melainkan agar pelantikan berjalan dengan tertib dan aman.
"Kami melakukan penambahan (personel) itu untuk menjamin keamanan saja. Tidak ada keterkaitan dengan ancaman teror apa pun," tuturnya pada Selasa (15/10).
Dedi menjelaskan dari 31.000 personel tersebut di antaranya terdapat Sabhara Nusantara yang sejak awal dibentuk untuk mengawal prosesi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 beberapa bulan lalu. Dedi optimistis puluhan ribu personel TNI-Polri tersebut dapat mengawal dan mengamankan seluruh proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
"Total tambahan personelnya ada 4.000 personil. Jadi total keseluruhan ada 31.000 personel yang akan mengamankan proses pelantikan," tuturnya.