Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asap Kembali Menebal, BNPB Kerahkan 7 Helikopter untuk Waterbombing

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengerahkan 7 helikopter untuk melakukan waterbombing di sejumlah titik yang mengalami kebakaran di Sumatra Selatan.
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kayu Arehh, Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, (18/8/2019). Sebanyak enam helikopter water boombing dan 1.512 orang personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Sat Pol PP dikerahkan untung melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatra Selatan./ANTARA-Ahmad Rizki Prabu
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kayu Arehh, Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, (18/8/2019). Sebanyak enam helikopter water boombing dan 1.512 orang personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Sat Pol PP dikerahkan untung melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatra Selatan./ANTARA-Ahmad Rizki Prabu

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengerahkan 7 helikopter untuk melakukan waterbombing di sejumlah titik yang mengalami kebakaran di Sumatra Selatan.

Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, mengatakan penanganan darurat untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Selatan masih dilakukan. Saat ini, BNPB telah mengerahkan 7 helikopter untuk melakukan waterbombing, dan sudah menggunakan 66 juta liter air dalam kegiatan tersebut.

“Operasi teknologi modifikasi cuaca telah menggelontorkan banyak garam NaCl, dan operasi udara itu juga didukung lebih dari 8.000 personel gabungan,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (14/10/2019).

Seperti diketahui, aktivitas belajar dan mengajar di Palembang, Sumatra Selatan harus diliburkan pada hari ini karena tebalnya asap akibat karhutla. Melalui pesan digital, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang menginstruksikan kegiatan belajar mengajar di tingkat paud, TK, SD dan SMP negeri dan swasta diliburkan hingga batas yang belum ditentukan.

BNPB mencatat kualitas udara dari indikator PM 2,5 pagi ini di wilayah Sumatera Selatan mencapai pada tingkat berbahaya, atau pada angka 921. Memburuknya kualitas udara tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah titik panas di wilayah itu hingga mencapai 691 titik.

Data BNPB per 14 Oktober 2019 pukul 09.00 WIB mencatat jumlah titik panas di seluruh Indonesia mencapai 1.184. Pantauan titik panas berdasarkan citra satelit modis-catalog Lapan dalam 24 jam terakhir.

Dilihat dari sebaran titik panas di wilayah Sumatera, arah angin pada umumnya mengarah dari tenggara ke barat laut. Arah sebaran asap di Sumatra Selatan menyebar ke arah barat laut.

Sementara itu, BMKG merilis citra sebaran asap dari citra satelit Himawari pada hari ini tidak terdeteksi adanya transboundary haze atau asap yang melewati batas negara. Dari citra satelit itu terpantau persebaran asap di wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Adapun KLHK mencatat kualitas udara dengan parameter PM 2,5 di beberapa wilayah menunjukkan tingkat yang memburuk. Kualitas udara Jambi menunjukkan angka 235 sangat tidak sehat, Kalimantan Tengah 102 tidak sehat, Kalimantan Selatan 174 sangat tidak sehat dan Riau 51 atau tidak sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper