Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Suriah: Turki Kuasai Kota Suluk, 130.000 Orang Mengungsi

Pasukan Turki dan sekutu Suriah berhasil menguasai sebagian besar kota Suluk di Suriah bagian utara memasuki hari kelima serangan itu meski mendapat penolakan dari kalangan internasional.

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Turki dan sekutu Suriah berhasil menguasai sebagian besar kota Suluk di Suriah bagian utara memasuki hari kelima serangan itu meski mendapat penolakan dari kalangan internasional.

Turki menghadapi ancaman kemungkinan sanksi dari Amerika Serikat kecuali Turki membatalkan serangan tersebut. Sedangkan dua sekutu NATO-nya, Jerman dan Prancis menghentikan ekspor senjata ke Turki dan Liga Arab mengecam operasi itu.

Ankara melancarkan serangan lintas batas terhadap milisi YPG setelah Presiden AS Donald Trump menarik pasukan AS dari wilayah perbatasan. Pemerintah Turki menyatakan YPG adalah kelompok teroris yang bersekutu dengan militan Kurdi di Turki seperti dikutip Reuters, Minggu (13/10/2019).

Kelompok pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pasukan Turki dan pemberontak Suriah memasuki Suluk, sekitar 10 km (6 mil) dari perbatasan Turki. Kantor berita Anadolu milik pemerintah Turki melaporkan para pemberontak merebut kendali penuh atas Suluk.

Suluk merupakan kota di tenggara kota perbatasan Suriah Tel Abyad, salah satu dari dua sasaran utama dalam serangan itu. Militer Turki mengebom kota itu denan menggunakan senjata howitzer tadi pagi, menurut seorang saksi mata di kota tetangga Turki, Akcakale.

PBB melaporkan lebih dari 130.000 orang terlantar akibat pertempuran di Suriah timur laut. Serangan Turki telah meningkatkan kekhawatiran dunia internasional atas pemindahan massal warga sipil dan kemungkinan militan ISIS melarikan diri dari penjara Kurdi.

Pasukan yang dipimpin etnis Kurdi telah menjadi sekutu kunci bagi Amerika Serikat dalam menghilangkan kelompok jihadis dari Suriah utara.

Simak kekuatan kekuatan milite Turki di Suriah dari video Youtube Al Jazeera di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper