Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Intervensi Pasar Keuangan, Apakah Ini Tanda Resesi?

Dilansir melalui Bloomberg, The Fed New York membeli US$53,2 miliar surat berharga pada Selasa (17/9/2019), yang bertujuan untuk memadamkan tekanan likuiditas, dan tampaknya cukup membantu.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA -- The Fed bergerak untuk meredakan pasar keuangan dengan menyuntikkan dana miliaran dolar AS, sebuah intervensi yang terjadi untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.

Langkah ini dilakukan The Fed setelah lonjakan suku bunga jangka pendek mendorong kenaikan suku bunga acuan dan mengancam kenaikan biaya pinjaman bagi debitur korporasi dan konsumer.

Dilansir melalui Bloomberg, The Fed New York membeli US$53,2 miliar surat berharga pada Selasa (17/9/2019), yang bertujuan untuk memadamkan tekanan likuiditas, dan tampaknya cukup membantu.

Selain itu, The Fed New York berencana untuk melakukan operasi repo semalam dengan alokasi dana hingga US$75 miliar pada Rabu (18/9/2019) pagi.

"Ada perubahan besar di pasar, dan itu perlu ditanggapi oleh The Fed," kata Lou Crandall dari Wrightson ICAP, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (18/9/2019).

Berdasarkan data ICAP, pasar keuangan menunjukkan tekanan likuditas pada Senin dan Selasa, menggiring tingkat bunga pinjaman satu hari yang dijamin oleh obligasi pemerintah, naik hingga 10%, atau empat kali lebih tinggi dari posisi pekan lalu.

Lebih penting lagi, gejolak di pasar repo menyebabkan tolak ukur utama bagi pembuat kebijakan, yang dikenal sebagai suku bunga dana efektif, melonjak menjadi 2,25%, peningkatan yang, jika dibiarkan, dapat berdampak pada beban pinjaman lain.

Tingkat suku bunga tersebut berada pada batas atas dari target The Fed, sehingga para pejabat bank sentral cenderung akan mengalihkan perubahan kebijakan pada indikator yang lebih penting dalam perangkat kebijakan mereka.

“Dalam lingkungan pasar saat ini, tidak ada cukup elastisitas di pasar repo untuk menangani guncangan dari sistem perbankan. The Fed perlu muncul sekarang dan meminimalisir masalah secara langsung, sementara tetap mengupayakan solusi jangka panjang," ujar Crandall.

Bank sentral telah mempertimbangkan untuk memperkenalkan sebuah instrumen baru, fasilitas repo semalam, yang dapat digunakan untuk mengurangi tekanan di pasar uang.

Namun hingga kini belum ada keputusan yang diumumkan.

Panacea jangka panjang lainnya adalah menumbuhkan kembali neraca Fed untuk meningkatkan cadangan secara permanen dalam sistem perbankan.

"Tetapi untuk saat ini, jika tingkatnya tetap tinggi, yang dapat diharapkan hanya suntikan likuiditas sementara," kata Crandall.

Hingga berita ini diterbitkan, the New York Fed belum berkomentar soal peristiwa pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper