Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tidak Akan Naikkan Tarif untuk Mobil Jepang

Ancaman pengenaan tarif pada industri mobil Jepang memaksa Abe untuk menyetujui pembicaraan perdagangan bilateral tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat makan malam di Tokyo, Jepang 6 Mei 2019./Reuters
Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat makan malam di Tokyo, Jepang 6 Mei 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Jepang dan Amerika Serikat (AS) sedang menyusun kesepakatan antar kedua negara, termasuk janji AS untuk tidak menaikkan tarif atau membatasi impor mobil Jepang ke negara tersebut,

Seperti diberitakan surat kabar Jepang, Tokyo Shimbun pada Senin (16/9/2019), hal itu akan dibahas pada pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di New York pekan depan.

Kedua pemimpin diharapkan akan menandatangani perjanjian perdagangan bilateral yang lebih luas pada pertemuan tersebut, seperti ditulis Bloomberg.

Ancaman pengenaan tarif pada industri mobil Jepang memaksa Abe untuk menyetujui pembicaraan perdagangan bilateral tahun lalu.

Trump mengatakan, dia tidak berencana menaikkan tarif pada produk mobil Jepang saat ini. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa regulasi tarif pada mobil Jepang akan naik di masa depan.

Di samping itu, Jepang akan mengurangi atau menghapus tarif untuk produk daging sapi, babi, dan gandum AS sesuai perjanjian di bawah kemitraan perdagangan regional yang pernah ditolak Trump pada 2017. Kesepakatan perdagangan bilateral yang baru akan difinalisasi di tingkat kabinet sebelum KTT.

Adapun kuota bebas tarif untuk impor beras AS ke Jepang akan jauh lebih kecil daripada 70.000 ton. Seperti dikabarkan Tokyo Shimbun dan surat kabar Mainichi, kesepakatan ini diambil di bawah Kemitraan Trans-Pasifik.

Sementara itu, tarif Jepang untuk anggur AS akan dikurangi menjadi nol dalam 7 tahun. Penurunan tarif ini membantu AS untuk turut bersaing dengan Australia dan Uni Eropa yang juga telah memiliki perjanian perdagangan dengan Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper