Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas udara yang tidak sehat karena asap dan abu akibat amukan kebakaran hutan di Indonesia meluas ke negara-negara sekitar mulai dari Thailand hingga Filipina. Pemerintah Malaysia pun memutuskan menutup lebih dari 400 sekolahnya.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (10/9/2019), kementerian pendidikan Malaysia menerangkan bahwa otoritas negeri ini telah memerintahkan penutupan sekolah-sekolah di negara bagian Sarawak.
“Langkah tersebut dilakukan setelah kualitas udara mencapai level sangat tidak sehat, yang tampak antara 201-300 pada indeks kualitas udara,” terang pihak kementerian, seperti dilansir dari Bloomberg.
Tak hanya Malaysia, kabut asap juga melanda wilayah selatan provinsi-provinsi di Filipina dan Songkhla di Thailand.
Pemerintah Indonesia telah memperingatkan mengenai peningkatan jumlah hotspot (titik panas) tahun ini. Hal tersebut menghidupkan kembali kekhawatiran akan berulangnya kabut mematikan yang melanda Singapura, serta sebagian wilayah Indonesia, Malaysia, dan Thailand selama lebih dari sebulan pada 2015.
Mengutip data satelit, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Minggu (8/9/2019) mengatakan bahwa lebih dari 2.500 hotspot yang tersebar di seluruh Asia Tenggara telah terdeteksi dalam sepekan terakhir.
Meski kualitas udara di Singapura tampak "moderat" dengan pembacaan indeks polutan 85-97 pada Selasa sore, catatan ini lebih buruk dari 72-80 sehari sebelumnya, menurut data National Environment Agency. Angka di atas level 100 diketahui menunjukkan kondisi yang tidak sehat.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengerahkan ribuan petugas militer, polisi, dan badan mitigasi bencana guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan di lebih dari 1.600 spot.
Badan mitigasi bencana dinyatakan telah menggunakan 37 pesawat untuk pengeboman air, modifikasi cuaca, dan operasi hujan buatan.