Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Gerakan Hisbullah Lebanon, Hassan Nasrallah mengatakan dua pesawat tanpa awak Israel yang jatuh di pinggiran selatan Beirut merupakan misi bunuh diri dan pihaknya akan melakukan apa yang diperlukan untuk mencegah Israel mengirim lebih banyak drone ke Beirut.
“Hisbullah tidak akan membiarkan agresi semacam itu,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi kemarin. Dia mengatakan bahwa waktu bagi pesawat Israel membombardir sebagian Lebanon sudah berakhir.
Pidato Nasrallah disampaikannya beberapa jam setelah sebuah drone jatuh di Ibu Kota Lebanon.
Sebuah drone kedua kemudian meledak di udara, menurut pihak otoritas Lebanon.
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri mengatakan, drone itu merupakan serangan terbuka terhadap kedaulatan negara tersebut seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (26/8/2019).
“Agresi baru ... merupakan ancaman bagi stabilitas regional dan upaya untuk mendorong situasi ke arah ketegangan lebih lanjut,” kata Hariri dalam sebuah pernyataan dari kantornya.
Kabinet keamanan Israel bertemu kemarin pagi untuk membahas perkembangan keamanan baru-baru ini setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam serangan lebih lanjut.
“'Jika seseorang bangkit untuk membunuhmu, bunuh dia duluan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa serangan itu merupakan inisiatif Iran dan pihaknya akan mencegah serangan itu secara serius. Selanjutnya kami akan mengungkap setiap upaya Iran untuk menyerang kami dan setiap upaya Iran untuk bersembunyi di balik alasanya, ujarnya.
Sedangkan Nasrallah mengatakan bahwa gerakannya akan melakukan apa saja untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi.
“Mulai sekarang, kami akan menjatuhkan drone Israel di langit Lebanon,” katanya.