Bisnis.com, JAKARTA – Iran mempertunjukkan sistem rudal udara jarak jauh yang dibangun di dalam negeri pada hari Kamis (22/8/2019), berdasarkan laporan media pemerintah negara.
Dilansir Reuters, pengumuman tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Iran menembak jatuh pesawat pengintai militer AS di wilayah Teluk dengan rudal udara yang ditembakkan dari darat pada Juni lalu. Pihak Iran beralasan pesawat tak berawak tersebut berada di atas wilayahnya, tetapi AS mengatakan pesawat itu berada di wilayah udara internasional.
Televisi pemerintah memperlihatkan Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri upacara peresmian sistem ridal Bavar-373. Media Iran menyebut rudal ini sebagai pesaing sistem rudal S-300 yang dimiliki Rusia.
Peresmian sistem rudal ini bertepatan dengan Hari Industri Pertahanan Nasional Iran. Iran telah mengembangkan industri senjata domestik yang besar dalam menghadapi sanksi internasional dan embargo yang melarangnya mengimpor banyak senjata.
Analis militer Barat mengatakan Iran sering membesar-besarkan kemampuan senjatanya, meskipun kekhawatiran tentang program rudal balistik jarak jauhnya tersebut membuat negara ini kembali dikenai sanksi oleh AS.
AS tahun lalu meninggalkan pakta yang disegel Iran negara lain dunia pada 2015 untuk mengendalikan ambisi nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi eknomi.