Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom bunuh diri di sebuah resepsi pernikahan di Kabul, Afghanistan pada Sabtu (17/8/2019) lalu.
Peristiwa yang terjadi pada pukul 22.30 waktu setempat tersebut telah menewaskan setidaknya 63 orang.
"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan rasa simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Senin (19/8/2019).
Dalam pernyataan tersebut, Kemenlu RI menyatakan tidak terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Adapun WNI yang berada di Afghanistan tercatat sebanyak 58 orang.
Mengutip Reuters, kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Melalui situs pengiriman pesan Telegram, mereka mengatakan bahwa seorang simpatisan ISIS berhasil menyusup ke acara resepsi dan meledakkan diri di tengah kerumunan "kafir".
Sebelumnya, ISIS telah banyak mengklaim menjadi dalang atas beberapa serangan mematikan, yang sebagian ditujukan kepada kelompok Syiah di Afghanistan selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga
Selain puluhan orang tewas, lebih dari 180 orang yang kebanyakan wanita dan anak-anak terluka dalam peristiwa bom bunuh diri tersebut.
Gambar-gambar tempat ledakan yang beredar di media sosial menunjukkan tubuh-tubuh berserakan di tengah meja dan kursi terbalik, dengan noda darah gelap di karpet ruang pernikahan. Adapun kedua pengantin dilaporkan selamat.