Meski letak geografis cukup berjauhan, Indonesia dan Kuwait memiliki banyak kesamaan yang membuat hubungan kedua negara semakin erat dan harmonis. Kedua negara diketahui sama-sama berpenduduk mayoritas muslim.
Kesamaan lainnya ialah kedua negara memiliki komitmen menjalankan kebijakan politik luar negeri yang netral serta berkontribusi di kawasan untuk mewujudkan stabilitas, keamanan, dan perdamaian.
Duta Besar RI untuk Kuwait Tri Tharyat menyatakan, selama ini Kuwait juga memandang Indonesia sebagai negara sahabat di kawasan. Sebagai negara sahabat, Kuwait juga memperhatikan berbagai kesulitan yang dialami Indonesia, misalnya ketika bencana alam melanda Indonesia.
“Kuwait turut memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban bencana di Palu, Lombok, maupun Banten pada tahun lalu,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Kuwait yang salah satu pilarnya adalah bantuan kemanusiaan ke negara-negara yang memerlukan, tidak hanya kepada sesama negara di kawasan Timur Tengah.
Tri mengatakan, sikap yang dermawan tidak hanya ditunjukkan pemerintahannya, tetapi masyarakat Kuwait pun memiliki kebiasaan untuk melakukan kegiatan amal.
Bantuan biasanya diberikan masyarakat Kuwait tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga berupa fasilitas. Rumah-rumah di Kuwait banyak yang menyediakan saluran air minum, dan lemari pendingin yang dapat diakses gratis.
Hal menarik lainnya ialah kebiasaan masyarakat Kuwait untuk berkumpul secara rutin guna memutuskan hal-hal penting atau yang lebih dikenal dengan sebutan Diwaniya.
“Saya melihat kebiasaan ini sangat mendukung hak kebebasan berbicara dan merupakan lingkungan yang baik untuk berkembangnya kehidupan bernegara yang sehat,” ucapnya.
Pada sisi lain, selama periode kepemimpinannya, pria kelahiran Bandung ini menegaskan bahwa pihaknya menargetkan untuk bisa mendorong kerja sama di bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Di bidang pendidikan, katanya, kedua negara dapat bekerja sama dalam hal akreditasi sekolah, dan pendidikan tinggi.
Akreditasi akan menjadi titik masuk untuk mempermudah lulusan perguruan tinggi Indonesia untuk melanjutkan pendidikan atau menggunakan ijazahnya agar bisa bekerja di Kuwait.
Selain itu, masih terbuka juga potensi kerja sama di bidang kepemudaan, khususnya untuk mendorong entrepreneurship. “Sebagaimana halnya di Indonesia, di Kuwait pun anak muda didorong untuk menggerakkan perekonomian nasional dan lebih kreatif menciptakan lapangan kerja,” ungkapnya.