Bisnis.com, JAKARTA — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menyebutkan bahwa awan panas guguran erupsi Gunung Merapi terjadi pada Rabu, pukul 04.52 WIB, dengan jarak luncur hingga 950 meter ke arah hulu Sungai Gendol.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam siran persnya mengatakan bahwa awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi lebih kurang selama 95,80 detik.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, ditetapkan status level II atau Waspada sejak 21 Mei 2018.
Beberapa hari sebelumnya, gunung dengan ketinggian 2.968 meter dari permukaan air laut itu mengalami erupsi tidak menerus.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat melalui rekaman seismograf pada 10 Agustus 2019 terjadi 10 kali gempa guguran, satu kali gempa embusan, satu kali gempa frekuensi rendah, satu kali gempa hybrid/fase banyak dan dua kali gempa tektonik jauh.
Terkait dengan status aktivitas Gunung Merapi pada level II, Badan Gelologi merekomendasikan kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak dilakukan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
Selain itu, radius 3 kilometer dari puncak Merapi agar dikosongkan dari aktivitas warga. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana III dimohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas vulkanik Gunung Merapi.